Brebes (19/11/2022) - Mahasiswa PKL SKM Penggerak UNNES Tahun 2022 adakan "Edukasi Cegah Anemia dan Skrining Status Gizi" kepada siswa MAN 01 Brebes, Jumat (28/10/2022).Â
Dalam kegiatan tersebut kelompok PKL yang beranggotakan Silvi, Erika, dan Diah memberikan edukasi mengenai pencegahan anemia pada remaja, yang kemudian dilanjutkan dengan skrining status gizi seperti pengukuran berat badan (BB), pengukuran tinggi badan (BB) dan pengukuran lingkar lengan atas (LILA).
Dalam kegiatan ini, juga dibagikan tamblet tambah darah (TTD) yang selanjutnya diminum siswi peserta kegiatan secara serentak. Kegiatan ini diikuti oleh 33 siswi remaja putri yang merupakan perwakilan dari siswi kelas 11.
Kegiatan "Edukasi Kesehatan dan Skrining Status Gizi" merupakan kegiatan pemberdayaan organisasi PMR Wira MAN 01 Brebes dalam upaya penguatan peran serta organisasi dalam mewujudkan siswi sehat bebas anemia. Kegiatan ini juga di dampingi langsung oleh Programer Gizi Puskesmas Brebes yaitu Silfi Nuranggraeni S.Tr dan Pembina UKS MAN 01 Brebes yaitu Ma'mun Khakim, M.Pd.
"Program intervensi yang dijalankan teman-teman mahasiswa PKL SKM Penggerak UNNES sangat relevan dengan program kesehatan yang ada di Kabupaten Brebes, sehingga selaku tenaga kesehatan yang bertanggung jawab khususnya program gizi saya mendukung penuh kegiatan yang mereka laksanakan" tutur Silfi Nuranggraeni S.Tr selaku pemegang Program Gizi.
Skrining gizi pada remaja ini bertujuan untuk mengidentifikasi status gizi dari siswi serta untuk mengidentifikasi siswi yang mengalami Kurang Energi Kronis (KEK) sebagai upaya deteksi dini faktor risiko stunting yang terdapat pada remaja putri. Edukasi pencegahan anemia, pembagian dan minum tablet tambah darah secara serentak merupakan suatau langkah yang dilakukan untuk mendukung upaya percepatan penurunan stunting.
Dimana remaja putri yang menderita anemia ketika suatu saat menjadi ibu hamil berisiko melahirkan anak dengan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) dan berisiko stunting. Kegiatan ini termasuk dalam intervensi sensitif dalam penanganan stunting.
Latar belakang diadakan kegiatan ini adalah permasalahan stunting yang saat ini masih menjadi masalah nasional di Indonesia. Stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.Â
Pada tahun 2021 prevalensi balita stunting di Kabupaten Brebes meningkat dari 8,8% pada tahun 2020 menjadi 11,4%. Menurut data terbaru berdasarkan hasil PSG bulan Agustus tahun 2022 stunting di Kabupaten Brebes sebesar 10,78%.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan siswa yang merupakan remaja generasi masa depan memiliki kebiasaan baik terutama dalam menjaga kesehatan dan kebersihan diri dan lingkungannya sebagai aset penting dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H