Seiring dengan dengan berkembangnya financial technology, sedikit banyak telah mengubah cara kita dalam bertransaksi dengan sistem keuangan. Salah satunya dengan adanya layanan pay later. Dilansir dari https://www.ojk.go.id/, pay later merupakan layanan pembayaran yang memungkinkan individu menunda pembayaran untuk melunasi pada waktu yang telah ditentukan. Penggunaan pay later oleh mahasiswa tidak hanya memberikan dampak positif, tetapi juga dampak negatif. Pertanyaannya yaitu, apakah pay later benar-benar membantu atau justru membawa risiko yang besar bagi mahasiswa? Mari simak lebih lanjut.
Layanan pay later memiliki daya tarik karena banyaknya manfaat yang ditawarkan dalam bertransaksi. Dilansir dari https://bisnis.tempo.co,  pay later memberi beberapa manfaat yang ditawarkan seperti adanya fleksibilitas pembayaran, transaksi yang cepat dan praktis, serta penawaran promo dan cashback.Â
Fleksibilitas pembayaran memungkinkan mahasiswa membeli barang yang mendesak tanpa perlu membayar saat itu juga. Adanya promo potongan harga dan cashback dapat  menghemat pengeluaran mahasiswa. Tetapi hal itu juga dapat menimbulkan sifat impulsive buying bagi mahasiswa.
Di balik kenyamanan yang ditawarkan, terdapat potensi risiko yang perlu dipertimbangkan. Pay later dapat menyebabkan potensi utang yang tidak terkendali. Tanpa kesadaran dan tanggung jawab finansial, mahasiswa dapat terperangkap dalam siklus utang yang berkepanjangan. Hal ini dapat menyebabkan pembayaran tidak dapat dilakukan tepat waktu sehingga dapat mempengaruhi BI Checking. Selain itu, terdapat potensi kebocoran data pribadi yang dapat disalahgunakan oleh orang lain.
Mahasiswa dengan literasi keuangan dan kontrol diri yang rendah  dapat memicu munculnya sifat impulsive buying. Mereka cenderung merasa pembelian yang dilakukan lebih hemat karena adanya promo yang disediakan oleh platform. Selain itu karena pembayaran tidak dilakukan secara langsung, mereka cenderung merasa tidak sedang mengeluarkan uang.Â
Sehingga ketika pada tenggat waktu pembayaran memiliki risiko gagal bayar. Untuk menghindari hal tersebut, diperlukan pemahaman dan pertimbangan yang mendalam. Mahasiswa juga dapat Menyusun perencanaan keuangan guna menghindari membengkaknya pengeluaran.
Pay later dapat bermanfaat atau berbahaya tergantung pada bagaimana setiap individu menggunakannya. Perlu dilakukan pengetahuan dan pertimbangan yang lebih matang sebelum memutuskan untuk menggunakan pay later. Jika pay later digunakan dengan bijak dan memperhatikan pengeluaran serta kemampuan membayarnya, maka akan menjadi alat yang bermanfaat. Namun, jika pay later digunakan secara berlebihan dan tidak terkendali, maka dapat membahayakan. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa perlu mengatur penggunaan pay later dan memperhatikan keuangannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H