Mohon tunggu...
erika rahayu
erika rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi IAIN langsa

mahasiswi FTIK IAIN lANGSA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Protein yang Lahir di Era Tanam Paksa

20 April 2021   15:07 Diperbarui: 20 April 2021   15:10 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsumsi bahan pangan masyarakat sehari-hari hendaknya memenuhi dua kriteria kecukupan gizi, yaitu kecukupan kalori dan protein. Kebutuhan kalori biasanya diperoleh dari konsumsi makanan pokok (karbohidrat).

Sementara kebutuhan protein diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh tumbuhan (protein nabati) dan hewanKomposisi gizi tempe baik kadar protein, lemak, dan karbohidratnya tidak banyak berubah dibandingkan dengan kedelai. Namun, karena adanya enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe, maka protein, lemak, dan karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah dicerna, diserap, dan dimanfaatkan tubuh dibandingkan yang terdapat dalam kedelai. Menurut Shurtleff dan Aoyagi (1976) dengan menggunakan penilaian kualitas protein yang dinyatakan dalam PER (Protein Efficient Ratio) yang merupakan Nisbah Keefisienan Protein yang digunakan tubuh untuk pertumbuhan dengan standar referensi yaitu PER kasein sebesar 2,5 sebagai pembanding, didapatkan angka PER tempe kedelai dan gandum sebesar2,79. Angka yang lebih tinggi daripada telur, semua daging, dan seluruh dairy Product kecuali susu. Disamping itu, tempe merupakan "Complete Protein" yang mengandung delapan (atau sepuluh termasuk sistin dan tirosin) asam amino esensial yang membangun gugus proteindan display ke dalam tubuh. di desa salahaji provinsi sumatera utara adalah salah satu desa yg berada di kabupaten langkat provinsi sumatera utara  yang masyarakatnya beraneka ragam menurut usia, pendapatan, dan tingkat pendidikannya. desa salahaji memiliki jumlah penduduk yang padat dengan tingkat penghasilan menengah ke bawah.

 Mengingat potensi tempe sebagai sumber makanan yang bergizi dan memiliki banyak manfaat lainnya serta kebutuhan masyarakat akan sumber protein, maka mendorong penulis untuk mengkaji dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan tempe yang ada di desa salahaji ,kabupaten langkat ,sumatera utara Berdasarkan latar belakang di atas,          mengetahui karakteristik masyarakat yang mengkonsumsi tempe di kabupaten langkat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan tempe di desa salahajimengukurbesarnya respon masyarakat terhadap perubahan harga tempedi desa salahaji Tempe Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Fermentasi ini secara umum dikenal sebagai "ragi tempe". Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotik dan antioksidan.

 Secara umum, tempeDi Jawa Tengah industri kecil memberi-kan sumbangan dalam nilai tambah yang ham-pir sama denga industri besar dan sedang. Industri kecil mempunyai potensi pengembangan yang cukup besar, salah satunya IKM kedelai yang tersebar di Jawa Tengah sebesar 39%, dengan ke-butuhan kedelai sebanyak 2,2 juta ton per tahun-nya. Namun, sekitar 67% dipasok dari Amerika, tiga persen diimpor dari China dan sisanya kede-lai lokal, dari 2,2 juta ton kedelai tersebut sekitar 70% untuk produksi tempe, 20% untuk tahu, dan sisanya untuk produksi minyak. Konsumsi rata-rata kedelai di Jawa Tengah sebesar 14 kg per ka-pita per tahun. Ketersediaan kedelai lokal sangat minim, sehingga untuk memenuhi kebutuhan produksi tempe, tahu, dan minyak sebanyak 2,2 juta ton kedelai per tahun di Jawa Tengah harus impor dari Amerika dan Cina,yang nantinya akan di salurkan untuk memenuhi kebutuhan kedelai di Kabupaten atau Kota di Jawa Tengah salah satu-nya di desa salahaji.

 Di desa salahaji pabrik rumahan yang berada di desa salahaji Kapasitas Produksi Tempe di Sentra Industri Tempe d desa salahaji gunakan oleh perajin untuk memajukan kelang-sungan usaha dalam memproduksi tahu tempe, yang di gunakan untuk membeli bahan baku sekitar 150 ton kedelai. Dana pinjaman bergulir terse-but, diberikan Lembaga Dana Bergulir (LPDB) tanpa jaminan apapun. Tingkat suku bunga juga relatif rendah hanya 0,5% per bulan dengan jang-ka waktu 36 bulan. Berdasarkan fenomena terse-but maka produksi tempe di desa salahaji meningkat pada tahun 2010 sebesar 10,1%.Penelitian ini mencoba untuk melihat danmengukur Keadaan produksi tempe pada sentra industri tempe di desa salahaji yang cenderung tetap dan pengaruh variabel independen (modal, bahan baku, dan tenaga kerja) terhadap variabel dependen (Hail produksi). Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi instansi terkait. Selain itu diharapkan juga dapat memberikan ilmu pengetahuan dan masukan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun