Mohon tunggu...
erik apriyanto
erik apriyanto Mohon Tunggu... -

saya sekarang bersekolah di universitas serang raya fakultas ekonomi tepatnya di jurusan akuntansi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Sad Ending Sang Ratu"

20 Desember 2013   20:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:41 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

ratu atut harus mengakhiri kekuasaannya di dalam rutan pondok bambu, setelah hampir 7 tahun berkuasa sebagai gubenur banten. perjalanan "sang ratu" dimulai saat ia masih menjabat wakil gubernur banten pertama dengan mendampingi djoko munandar sebagai gubenurnya. ratu atut menggantikan posisi djoko munandar sebagai gubernur banten setelah djoko diduga terlibat dalam kasus koupsi, tragis memang melihat perjalanan provinsi banten, djoko munandar ditetapkan menjadi tersangka saat masih aktif dan kali ini giliran ratu atut yang menjadi tersangka saat dirinya masih aktif. pada tahun 2006 atut menang di pilkada banten sebegai cagub dengan didampingi oleh M. madsuki, atut didukung oleh parpol-parpol kuat seperti golkar dan pdip. 5 tahun masa jabatannya dijalani dengan mulus tanpa ada masalah hukum yang berarti, namun 5 tahun itu tidak membuat atut cukup untuk berkuasa di banten, setelah periode pertama berakhir, atut kembali bertarung di pilkada ke dua untuk mempertahankan singgahsananya di banten. kali ini ratu didampingi oleh rano karno seorang aktor terkenal yang sering di sapa dengan sebutan "si doel", dengan masih didukung oleh golkar dan pdip sang ratu menang mudah dan berarti sang ratu melanjutkan untuk membangun kerajannya di banten bukan membangun banten. untuk periode ke dua ini kerajaan yang ia bangun mendapat guncangan terdahsyat yang mungkin belum pernah terduga sebelumnya, diawali dengan tertangkapnya mantan ketua MK akil mochtar dan adik atut tubagus chaeri wardhana membuat terbongkarnya kebusukan yang telah lama dibangun oleh atut. 7 tahun adalah waktu yang cukup bagi atut untuk mengusai seluruhnya di banten hal ini terbukti dengan beberapa anggota keluarganya yang menjadi pejabat dan orang nomor satu di wilyahnya masing-masing. seperti adik iparnya airin rachmi yang menjadi walikota tangsel, lalu Tahun 2010 Ratu Atut Chasanah, adik Ratu Atut, terpilih menjadi Wakil Bupati Serang, kemudian Tahun 2011, Heryani, ibu tiri Atut terpilih menjadi Wakil Bupati Pandeglang, Sementara itu, anak Atut, Andika Hazrumy, tercatat sebagai anggota DPD RI dan terdaftar sebagai caleg Golkar untuk DPR RI pada Pemilu 2014 mendatang. sekarang sang ratu tak berdaya di tangan KPK dan menempati istana kedua di rutan pondok bambu, apakah jaringan atut yang dibangun di banten ini akan runtuh?? atau atut akan membentuk kerajaan juga di dalam rutan?? .cepat atau lambat semua kebusukan yang telah lama dibangun itu akan runtuh jika masyrakat banten benar-benar ingin ada perubahan di banten.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun