Banyak anak yang tidak mau memanfaatkan program ini karena tidak adanya gairah serta semangat mereka dalam menempuh pendidikan, anak terkadang lebih suka menghabiskan waktu untuk pergi bermain bersama teman-temannya dibandingkan untuk harus pergi bersekolah dan belajar.Â
Mereka menganggap bahwa belajar dan bersekolah itu merupakan suatu kegiatan yang membosankan dan monoton, mereka lebih senang melakukan hal-hal yang membuat mereka senang tanpa mau mengetahui dampak jangka panjang yang akan terjadi nantinya.Â
Selain itu orang tua kadang tidak memperhatikan sang anak dengan baik, hal ini biasanya dapat terjadi dikarenakan orang tua sang anak tersebut sibuk bekerja sehingga tidak ada waktu untuk mengawasi tingkah laku sang anak.
Orang tua juga masih banyak yang tidak mengetahui akan adanya program wajib belajar 12 tahun ini, sehingga mereka banyak yang berfikir bahwa pendidikan itu mahal harganya sedangkan mereka sedang mengalami atau bahkan berada di kondisi perekonomian yang tidak baik.Â
Faktor yang menghambat dari dalam ini berasal dari pemerintahnya itu sendiri, sering kali pemerintah menyalahgunakan adanya suatu program untuk keuntungannya sendiri.Â
Tak jarang pejabat-pejabat yang memiliki kekuasaan tinggi justru semena-mena terhadap suatu peraturan itu sehingga hal yang tidak diinginkan dapat terjadi begitu saja.Â
Contohnya dalam permasalah ini ubantuan yang seharusnya diberikan untuk melaksanakan prgram wajib belajar 12 tahun justru disalah gunakan untuk kepentingan pribadi mereka, tanpa memikirkan orang lain.Â
Hal ini harusnya tidak dibenarkan namun lagi-lagi persoalan tentang jabatan menjadi slah satu hal yang tidak bisa dilawan dan dipersalhkan oleh kalangan bawah sehingga kadang hanya bisa menjadi penonton saja.
Dari adanya hambatan-hambatan yang terjadi dalam implementasi program ini, bisa diberikan suatu solusi untuk meminimalisir hambatan tersebut dapat terjadi atau bahkan terulang kembali.Â
Solusi itu bisa dimuali dari metode pembelajaran yang dilakukan oleh tenaga pendidik. Seorang guru dapat melakukan berbagai macam inovasi dalam melakukan metode pembelajaran.Â
Belajar tidak harus selalu berpatokan dengan buku-buku, namun guru bisa melakukan inivasi berupa diadakannya belajar di luar ruangan dengan mengamati objek-objek disekitar.Â