Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Malang tahun ini dilaksanakan di tempat tinggal masing-masing mahasiswa untuk tetap mematuhi peraturan pemerintah dan juga tetap menjalankan protokol kesehatan sesuai aturan pemerintah. Sekaligus berharap dapat memberikan manfaat kepada masyarakat yang berada di lingkungan terdekat mahasiswa.Â
Erika Niswatun Nur Aziza, mahasiswa jurusan Manajemen Universitas Islam Malang melaksanakan program kerja pemanfaatan barang bekas menjadi produk yang bernilai jual yang berlokasi di Desa Krenceng, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Program kerja ini dibuktikan dengan pembuatan jam dinding yang bahan utamanya adalah kaleng biskuit bekas yang kemudian di hias sehingga menjadi produk yang memiliki nilai jual.
Mayoritas masyarakat di Desa Krenceng ini bekerja hanya sampai tengah hari, sehingga masih banyak waktu luang yang dapat dimanfaatkan. Untuk memanfaatkan waktu luang tersebut, Erika Niswatun Nur Aziza sebagai peserta KKN Unisma kelompok 101 yang dibimbing oleh Ibu Siti Asiyah SE., MM memberikan sosialisasi tentang ilmu pemanfaatan barang bekas menjadi produk yang bernilai jual.Â
Ide kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk memafaatkan barang bekas ini muncul berdasarkan hasil survey yang dilakukan mahasiswa KKN Unisma yang dilaksanakan di tempat tinggal masing-masing mahasiswa. Selain memberikan manfaat untuk masyarakat terdekat, kegiatan KKN yang dilaksanakan di tempat tinggal masing-masing diharapkan dapat terus dipantau oleh mahasiswa.Â
Berdasarkan survey dan hasil koordinasi kelompok 101, program kerja ini dirasa cukup membantu ekonomi masyarakat sekaligus meningkatkan kreatifitas masyarakat desa. Program kerja ini ditujukan kepada masyarakat Desa Krenceng yang memiliki banyak waktu luang.
Kegiatan pemanfaatan barang bekas ini mendapatkan respon positif dari masyarakat Desa Krenceng. Vira selaku masyarakat berharap semoga kegiatan ini dapat menambah pengetahuan warga serta dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.Â
"Kegiatan ini sangat menarik untuk dilakukan karena hanya memerlukan kreatifitas dan bisa menghasilkan produk yang bisa dijual" tuturnya. (10/08/2020)
Selain itu waktu yang dibutuhkan untuk membuat jam dinding dari kaleng ini tidak begitu lama, mungkin hanya memerlukan waktu satu hingga dua jam untuk menunggu catnya kering yang kemudian di hias sesuai kreatifitas. Bahan-bahan yang digunakannya pun tidak begitu sulit didapat, hanya memerlukan kaleng bekas, mesin jam, pilok, dan juga hiasan untuk menggantung jam yang banyak ditemui di toko-toko.Â
"Bahan yang digunakan untuk pembuatan jam dinding ini juga sangat mudah di dapat" imbuhnya.