Mohon tunggu...
Erika Leonita
Erika Leonita Mohon Tunggu... -

storyteller

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Diary Timothy Bagian 1

19 Juli 2013   18:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:19 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Apa kabar kamu disana, Putri? “ sejak kemarin gue berpikir tentang keberadaannya setelah sekian bulan ngga ketemu sama dia. Ok Timothy sabar, ini cobaan ngga bakal buat gue jadi suicidal, only almost insane. Oh Lord, Putri, kamu kemana saja, aku capek banget harus jaga jarak seperti ini. Sejak beberapa bulan Putri memutuskan untuk break sama gue karena suatu hal prinsipil yang menurut gue dammit! Prinsipil atau apapun itu adalah pilihan, perbedaan seharusnya bisa ngblend, karena gue ngga pernah berpikir sebuah perbedaan adalah sebuah halangan, saat lo berpikir kalo kita semua memang dilahirkan berbeda, mulai dari jenis kelamin, latar belakang, apapun namun persamaan bisa disatukan kalo kita mau menerima satu sama lain.
Jujur gue seperti orang ga berakal harus mencari kesenangan untuk ngelupain Putri. Entah apa ini bisa dibilang kisah sedih atau kisah bahagia, gue nemuin sosok perempuan yang luar biasa di dalam diri Putri. Saat bersama Putri seperti semua rasa sakit itu hilang, i dont need any weeds or alcohol. Gue inget, saat itu gue bilang tentang perasaan gue sama dia, saat kita nonton konser Kings of Convenience, ya tepatnya setahun yang lalu. Entah gue ini memang sosok laki-laki perasa yang super duper sensitive melebihi temen-temen gue diluar sana. Oh ya, gue punya band, namanya Radicals, biasanya kita mainin mulai dari Metallica, Dream Theatre, Nirvana, The Cure, The Smiths, dan semua musik cowok, hahaha ya menurut gue itu udah man enough, terkecuali perasaan gue yang lebih kurang kurang laki, entah apa yang gue maksud, bener-bener ngga jelas.
Radicals band gue yang terbentuk sejak gue masih di bangku SMP, gue bareng si gila Rio yang anak gaul se antero Jakarta, mulai berpikir untuk melanjutkan hobby musik kita ke jenjang yang lebih serius, yah maksudnya lebih fokus aja kalo ngeband, jadi bukan hanya band saat hura-hura atau manggung sekedar untuk fun , unjuk gigi, tapi karena kita memang mau band ini maju dan dikenal orang-orang. Jujur gue ngga hebat untuk urusan nyanyi, jadi lead vocal itu urusan rio, dan sebelumnya marcella yang megang keyboard, dan gue main gitar, dan si bass player namanya Jojo, Drummer Caesar the Great, saking hebatnya dia main drum kita sampe mikir dia bak dewa. OK, back to Putri, Rio kebetulan tinggal dikawasan Selatan dan bertetangga dengan dia, awalnya memang Rio yang suka sama Putri, karena kesamaan musik mereka. Gue inget banget, empat tahun lalu, saat gue baru lulus SMP dan main kerumah Rio, eh si Putri ada disana, jadi kita sama-sama ngomongin musik, nonton dvd dan main sepeda, really awkward.
Saat ini gue di posisi kesepian tingkat tinggi, bahkan setiap malem gue harus telponin Rio, hanya buat ngebahas tentang komposisi EP kita selanjutnya, well hanya untuk hilangin rasa stress aja. Toh pembicaraan mengenai musik belom sampe konsep manapun, secara Rio juga lagi sibuk-sibuknya sama urusan kuliah dan pacarnya Sheila yang baru masuk kuliah. Tapi gue berharap bisa hilangin rasa sedih gue yang berkepanjangan ini sesegera mungkin. Hari ini selepas kuliah, gue harus benerin motor gue, vespa gue yang bisa dibilang kesayangan gue. Dirumah ada mobil sebenernya, tapi naik motor lebih ngebikin gue ngeliat dunia luar dan menikmati panas teriknya ibu kota, haha, seperti cerita jaman dulu, ali topan anak jalanan, berkendara motor kemanapun menerpa deru debu dan kejamnya ibu kota, konyol.
Fokus Timothy, Fokus, hari ini segera meluncur ke Kampus, beresin uang SKS, ketemu dosen, ngomongin masalah proyek musik sama Rio, dan kerja kelompok, gila hari ini gue lupa bawa karya tulis dan konsep pembuatan video clip buat tugas di mata kuliah nanti. Malah dosen killer berambut gondrong, bertatto dan ngga ada santun, mas guru ampun...Ok stay Focus Tim, hari ini gue harus lebih konsentrasi sama kuliah dan proyek gue. Dan haripun dimulai dengan situasi ruang kuliah gue yang sedingin es, dan Rio telat dateng ke kelas karena mobilnya mogok, plus lupa bawa handycam buat tugas video clip. At least ada Cindy and the gank yang lumayan bikin mata seger, ya sebatas fisik buat lupa sama stress sesaat.
Gue : “Rio, gila lo pake telat segala lupa bawa handycam, gimana entar buat tugas!”
Rio : “Eh nyet, gue telat, karena mobil gue suck, ngadat, dan handy cam gue ketinggalan dirumah kakak gue td pake disuruh nganter dia ke kantor, malah lama banget dandannya, trus pas gue jemput Sheila, dia udah berangkat, apes banget gue, lu pake mau komplain segala macem udah pusing gue.”
Gue : “Santai io, sekarang lo tenang, abis ini enaknya ngapain, istirahat, ke kantin, panggil anak-anak buat tugas kelompok, eh lo yakin mau ajak cindy and the gank juga, oh ya buat model bagus, konsepnya mau yang metal atau lucu-lucuan kaya niruin boyband, atau Hip Hop sekalian?”

Rio : “Sebenernya, konsep gue, Tim, gue pengennya simple aja, jadi skalian modal buat tugas video clip, kita buat Radicals aja jadi bandnya, mainin musik kita, dan modelnya Putri atau Sheila. Itu udah bagus menurut gue, ga terlalu berlebihan.”

Gue : “What the....Putri? lo yakin dia bakal mau, jadi model video clip kita?” gue bener-bener kaget pas nama Putri disebut-sebut. Antara percaya, excited, kaget, semuanya jadi satu. Tapi ini harapan gue satu-satunya buat ketemu dia setelah sekian bulan ga ketemu.

Setelah urusan perkuliahan selesai, gue berharap bisa segera mikirin target pembuatan video clip, dan perencanaan lebih mateng, barulah gue telpon Putri, untuk basa basi, minta tolong, ngajak dia bantuin tugas kuliah gue sekaligus ya menjalin komunikasi yang lebih baik lagi sama Putri. Maybe it sounds Gay, tapi ada satu tshirt dia, sama boneka yang dia kasih ke gue, yah dia kan tau kalo dulu nih waktu gue masih kecil, gue suka smurf, yah sampe sekarang tapi cuma bokap gue, Rio sama Putri yang tau. Terakhir gue kasih dia hadiah pas ulang tahunnya yang ke 19, action figure Spiderman, karena gue dia suka banget sama Spidey.

Bersambung......
(www.erikaleonita.blogspot.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun