Mohon tunggu...
Erika Luvianna
Erika Luvianna Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - ig: erikasmnjtk

Mahasiswi Keperawatan, Jakarta Barat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sikap Perawat dalam Upaya Peningkatan Keselamatan dengan Pengetahuan dan Keterampilan di Masa Pandemi Covid-19

22 Januari 2021   02:11 Diperbarui: 22 Januari 2021   02:15 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Covid-19 menjadi tantangan besar bagi kehidupan saat ini khususnya pada masalah  kesehatan. Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah nama penyakit dari virus Syndrome Coronavirus-2 (SARS-Cov-2) (WHO,  2020). Virus pertama kali datang pada bulan Desember 2019 di wuhan china, paparan pasar grosir yang menjual hewan hidup untuk dimakan menjadi dugaan munculnya penyakit jenis baru ini. 

Covid-19 telah menyebar di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia, banyak korban jiwa, kerugian dan dampak secara sosial maupun ekonomi akibat pandemi Covid-19. Di Indonesia sendiri kasus positif terinfeksi virus corona terus bertambah, informasi yang didapatkan per tanggal 21 januari 2021 dikutip dari satuan petugas penanganan Covid 19 kasus positif terjadi di Indonesia mencapai 951.651 dan meninggal dunia 27.203

Covid-19 merupakan virus yang dapat bermutasi dan membentuk susunan genetik baru sehingga memiliki penghantar yang bisa menempel pada manusia dan dapat menular. Penularan langsung dari manusia virus masuk melalui kelompok (port d’entree) mata, hidung, dan mulut  sebagai contoh melalui batuk,  bersin, kontak langsung pada pasien yang sudah terinfeksi dengan jarak < 1 m, dan juga bisa transmisi tidak langsung dengan melalui media perantara barang seperti   kontak dengan benda yang terkontaminasi virus.

Misalnya pada alat kesehatan yang sering digunakan stetoskop dan termometer saat perawatan pasien dengan positif  Covid-19 dan tidak dibersihkan atau disterilkan kembaliTanda dan gejala umum  Covid-19 yang menginfeksi pada manusia adalah sesak napas, batuk,  dan demam. 

Pada kasus yang berat dapat menimbulkan pneumonia, gagal ginjal, pernapasan akut bahkan kematian, dengan masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dan inkubasi terpanjang 14 hari. Waktu inkubasi terhitung saat virus masuk ke manusia dan memunculkan gejala klinis. Oleh karena itu dilakukan pemantauan selama 14 hari atau isolasi.

Segala kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk memutus rantai virus yang mematikan ini terus dilakukan  seperti social distancing, jaga jarak, memakai masker, rajin mencuci tangan, menghindari kerumunan, menerapkan pola hidup yang bersih dan sehat serta PSBB sebagaimana  tertuang dalam Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2020 tentang PSBB dalam rangka percepatan penanganan Coronavirus disease (Covid-19). 

Beberapa hal yang dibatasi selama PSBB, diantaranya aktivitas sekolah dan tempat kerja, kegiatan keagamaan, kegiatan di fasilitas umum, kegiatan sosial dan budaya, serta operasional transportasi umum (Kemenkes RI, 2020). Namun rasanya kesadaran di masyarakat masih belum maksimal untuk menjalankan regulasi yang ada dibuktikan dengan kenaikkan jumlah kasus positif yang terus meningkat.

Perlu penanganan yang memadai dalam menghadapi pandemi Covid-19. Khususnya kerja keras yang harus dan terus dilakukan oleh petugas kesehatan yang mana menjadi garda terdepan, salah satu petugas kesehatan yang memiliki peran penting dalam memberikan pelayanan kesehatan di tengah situasi pandemi Covid-19 ini adalah perawat. 

Perawat menjadi profesi yang terus menerus bersama dan merawat pasien selama 24 jam dan yang berhubungan atau kontak langsung pada pasien sehingga sangat rentan dan memiliki risiko tinggi tertular bahkan tidak sedikit perawat atau petugas kesehatan lainnya yang telah gugur dalam memperjuangkan kesehatan dan keselamatan untuk melawan Covid-19.

Keselamatan pasien, masyarakat, dan tim medis harus ditingkatkan sebab muncul Covid-19. Seperti pelaksanaan pada enam sasaran keselamatan pasien yang harus lebih diperhatikan yaitu identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan pemakaian obat dengan kewaspadaan tinggi (high alert), kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien pasien operasi, pencegahan resiko infeksi dan pengurangan resiko jatuh.

Sesuai sasaran keselamatan pasien ke-5 tentang pencegahan resiko infeksi. Rumah sakit adalah tempat bertemunya berbagai macam penyakit mulai dari penyakit infeksi dan non infeksi, perawat yang menangani pasien jangan sampai membawa penyakit baru dari satu pasien ke pasien lainnya. 

Misalnya ada kelalaian perawat kurang memperhatikan kebersihan alat-alat kesehatan yang digunakan dan kebersihan diri hal ini sangat tidak diharapkan karena kelalaian yang dilakukan perawat bisa membuat pasien terinfeksi penyakit baru, maka dari itu perawat harus mencegah agar pasien tidak terinfeksi salah satu caranya selalu memperhatikan alat kesehatan yang digunakan untuk pasien maupun untuk diri sendiri oleh karena itu penting untuk perawat mengetahui, memahami, dan mengimplementasikan sasaran keselamatan pasien ke-5 pencegahan resiko infeksi terutama agar pasien tidak terkena infeksi nosokomial dan meningkatkan angka keselamatan pasien terlebih di situasi pandemi Covid-19.

Juga perlu pengetahuan dan perkembangan terupdate yang harus perawat miliki ditengah pandemi dalam memberikan asuhan keperawatan seperti ada 3 artikel penelitian yang dilakukan di Wuhan dan Hainan China dengan metode desain eksperimen membahas bahwa perawat memerlukan pelatihan kemampuan yang berhubungan untuk menangani pasien Covid-19, beberapa tindakan perawat seperti melatih pasien melakukan progressive muscle relaxation dan rehabilitasi pernafasan yang sangat efektif dalam menurunkan  tingkat kecemasan pasien. Melakukan latihan ini pada pasien akan meningkatkan kualitas tidur sehingga imun pasien dapat meningkat. Akhirnya diharapkan pasien akan segera sembuh dan  penyebaran Covid-19 dapat dicegah.

Selanjutnya wabah penyakit baru Covid-19 yang kemudian dinyatakan pandemi oleh WHO membuat masyarakat menjadi takut dan cemas, hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan pada masyarakat. Terkadang masyarakat memiliki sikap dan perilaku yang tidak sewajarnya dan berdampak pada mental yang mana akibatnya bisa menimbulkan pemikiran-pemikiran negatif, khawatir, panik berlebihan dan berakhir mempengaruhi kesehatan menjadi turun sehingga virus atau penyakit mudah masuk. 

Dan yang menjadi bagian penting dapat perawat lakukan adalah memberikan edukasi kondisi seperti apa yang harus mereka lakukan untuk memeriksa keadaan ke pelayanan kesehatan harus disampaikan dengan jelas, edukasi tentang langkah-langkah preventif yang dapat masyarakat lakukan secara mandiri baik di rumah, tempat umum, atau di rumah sakit juga harus dikomunikasikan dengan baik. 

Tenaga kesehatan perlu upaya pembinaan tentang Keselamatan, dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) juga strategi pencegahan kecelakaan kerja dan kontrol infeksi yang diterapkan oleh tenaga kesehatan adalah dengan lebih menekankan alat pelindung diri (APD)  (Apriluana et al., 2016). 

Selain itu, penting juga untuk menjaga kesehatan memberikan pelatihan yang lebih terkait virus corona bagi tenaga kesehatan serta petugas rumah sakit. Dalam menjalankan tugasnya perawat perlu dipenuhi semua sarana keperawatan dengan standar yang cukup dan sesuai ketentuan karena cukup banyak perawat terkena Covid-19 yang disebabkan karena APD tidak ada (kurang), tidak sesuai standar yang ditentukan untuk menangani pasien Covid-19, dan juga kejadian jatuhnya kacamata pelindung,  terkena droplet/percikan.

Memang sebelum jauh ada pandemi Covid-19, APD yang ada masih minim di beberapa RS atau instansi pelayanan kesehatan. APD yang harus digunakan menghadapi wabah ini masker N95, sarung tangan pelindung, gaun, kacamata pelindung, apron, dan sepatu boots. Tenaga kesehatan sering terinfeksi covid-19 pada umumnya juga karena pada saat membuka APD dengan cara tidak benar yang sudah dipakai sehingga terkontaminasi oleh karena itu ada 3 unsur yang harus dipatuhi indikasi penggunaan APD,  cara "memakai" dengan benar, cara "melepas" dengan benar, cara mengumpulkan (disposal) yang tepat setelah dipakai

Covid-19 adalah penyakit jenis baru yang mematikan dan menular. Pandemi Covid-19 ini sudah menyebabkan begitu besar dampak baik secara sosial, ekonomi, dan psikologis. Perawat memiliki peran yang sangat penting dalam upaya peningkatan keselamatan tim medis, pasien, dan masyarakat. Semua lapisan kontak dengan perawat sehingga perlu keterampilan, pengetahuan perkembangan terkini terkait wabah Covid-19 untuk perawat miliki dan ikuti agar bisa membantu memutus rantai penyebaran Covid-19 serta tidak terlepas dukungan dan kesadaran dari berbagai stakeholders untuk meningkatkan keselamatan diri di situasi pandemi dan sama-sama melawan Covid-19.

 

Daftar Pustaka

Astuti, J. T., & Suyanto, S. (2020). Implikasi Manajemen Keperawatan Dalam Penanganan Pasien Coronavirus Disease 19 (Covid-19): Literatur Review. Medica Hospitalia: Journal of Clinical Medicine, 7(1A), 288-297.

Hasanah, R. (2020). Asumsi masyarakat mengenai keselamatan pasien pada masa covid 19 di rumah sakit.

Lubis, A. J. (2020). Meningkatkan Keselamatan pasien di Rumah Sakit, terkait dengan masa masa pandemi COVID-19.

Putri, R. N. (2020). Indonesia Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 20(2), 705-709.

Situmorang, L. M., Widhy, L. R., & Indriastuty, P. D. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI INDONESIA PADA MASA PANDEMI COVID-19.

Situmorang T. J. (2020). Upaya Peningkatan Keselamatan Pasien di Masa Pandemi Covid-19. Jakarta Barat: Universitas Kristen Krida Wacana

Syafridayani, F. (2019). 6 SASARAN PENTING KESELAMATAN PASIEN YANG HARUS DIKETAHUI DAN DIPAHAMI OLEH SEORANG PERAWAT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun