Mohon tunggu...
Erika Fitriyani
Erika Fitriyani Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Palangka Raya

Seorang gadis kecil yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Eurekawomen, Berdayakan Perempuan Korban Perundungan Menjadi Agen Perubahan

26 Juli 2023   03:00 Diperbarui: 26 Juli 2023   03:41 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Eurekawomen-Perundungan/bullying adalah kata yang tidak asing bagi kita semua. Perundungan adalah suatu tindakan yang sifatnya merugikan orang lain. Perundungan biasanya dilakukan oleh sekelompok orang terhadap individu tertentu. 

Jarang sekali ditemui perundungan yang dilakukan oleh individu yang satu terhadap individu lainnya. Tetapi, meskipun jarang ditemui, tidak menutup kemungkinan perundungan yang dilakukan oleh antar individu tersebut juga bisa terjadi. Konon katanya, perempuan lebih rentan menjadi korban bullying dua kali lipat dari pada laki-laki.

Perundungan bisa saja terjadi di lingkungan sekitar kita, salah satunya lingkungan sekolah. Sekolah yang harusnya menjadi tempat menuntut ilmu justru kerap kali menjadi tempat praktek perundungan. 

Perundungan yang dilakukan dapat berupa verbal maupun non verbal. Sebanyak 62% kaum perempuan di Indonesia telah mengalami berbagai macam bentuk perundungan baik itu berbentuk fisik, status sosial, maupun perjalanan karir mereka. 

Sebanyak 47% dari 62% wanita yang mengalami perundungan telah mengalami perundungan karena bentuk fisik mereka yang ‘berbeda’ dari perempuan kebanyakan. Ukuran tubuh yang lebih besar atau lebih kecil kerap kali dijadikan bahan ejekan di lingkungan sekitarnya. Warna kulit yang lebih gelap atau terlalu putih (albino) dari perempuan kebanyakan juga tak jarang kita temui dijadikan sebagai bahan ejekan. 

Banyak sekali korban perundungan yang menjadi depresi, rendah diri, dan kehilangan motivasi sehingga berfikir untuk mengakhiri hidupnya.

Melihat fenomena tersebut, Eurekawomen, platform digital yang berfokus pada pemberdayaan perempuan mengadakan Self-Positivity Bootcamp untuk merayakan International Women’s Day. 

Eurekawomen menggandeng mitra utama #WeGotYourBack dari jenama Makaila Haifa dalam pelaksanaan Self-Positivity Bootcamp sejak Maret-Juni 2023 kemarin. Eurekawomen Self-Positivity Bootcamp ini bertujuan untuk mempersiapkan para perempuan korban perundungan agar bisa menjadi agen perubahan pemberdayaan perempuan di lingkungannya.         

“Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan ruang aman sekaligus mengedukasi perempuan Indonesia korban perundungan agar mereka mampu mandiri berdaya dan saling memberdayakan satu sama lainnya. Untuk menjalankan program ini kami menggandeng mitra utama yaitu komunitas #WeGotYourBack dari jenama Makaila Haifa,” ucap Myrna Soeryo selaku Chief Executive Officer Eurekawomen.

Perempuan pada umumnya selalu dikaitkan dengan peran sebagai seorang istri dan seorang Ibu dalam kehidupan sehari-hari. Dalam stigma masyarakat Indonesia zaman dulu, perempuan selalu diberikan nasehat agar mereka selalu memperhatikan “dapur, sumur, dan kasur”. Namun pada zaman modern seperti sekarang ini, nasehat tersebut dinilai negatif karena dianggap perempuan hanya berfungsi dalam tiga jenis aktivitas saja. 

Padahal, peran perempuan bisa lebih dari itu, tidak hanya berfungsi di sektor domestik saja. Selain menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, menjadi guru bagi anak-anaknya, perempuan juga banyak yang ikut berjuang mencari nafkah dengan beragam alasan agar perekonomian keluarga tetap berjalan. Sejalan dengan adanya kampanye Emansipasi Perempuan Indonesia, perempuan tidak hanya boleh memiliki satu status, perempuan juga ingin terus berdaya dan berguna bagi sesamanya.

"Lewat kegiatan ini, saya terus berupaya untuk mendukung para perempuan Indonesia, karena setiap perempuan pasti memiliki potensi yang bisa dikembangkan. Tidak hanya memikirkan bagaimana urusan domestik saja, tapi juga untuk dirinya dan semua perempuan hebat lainnya," ucap Hida Makaila Haifa selaku Founder komunitas #WeGotYourBack.

Eurekawomen Self-Positivity Bootcamp ini diadakan mulai dari bulan Maret s/d Juni 2023 dan telah menerima 100 pendaftar para perempuan korban perundungan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Dari 100 pendaftar ini telah dikurasi menjadi top 21 semifinalis yang telah diberikan pelatihan daring secara intensif selama seminggu di bulan April 2023 dan dipilih kembali menjadi top 8 finalis untuk mengikuti pelatihan luring mulai tanggal 8 s/d 11 Juni 2023 di Jakarta.

”Ke-8 finalis yang berasal dari beragam provinsi di Indonesia, mendapatkan pelatihan intensif selama 3 hari, termasuk mengenai self-awareness, public speaking, prinsip pemberdayaan perempuan, dan lain-lain dari berbagai ahli oleh #WeGotYourBack dari Makaila Haifa, Eurekawomen dan Look Academy, untuk mempersiapkan mereka menjadi agen perubahan pemberdayaan perempuan,” ucap Marlin Siahaan selaku Chief Operating Officer dari Eurekawomen menambahkan.

Setelah selesai mengikuti pelatihan, mereka akan mengikuti penjurian yang beranggotakan Myrna Soeryo (konsultan humas dan pendiri Eurekawomen), Marlin Siahaan (penasehat senior usaha rintisan dan pendiri Eurekawomen), Hida Makaila (Pemilik jenama Makaila Haifa), dan Keke Soeryo (pendiri Look Academy)

(Sumber: Dokumentasi pribadi photographer Eurekawomen)
(Sumber: Dokumentasi pribadi photographer Eurekawomen)

Tampak ke-4 pemenang Eurekawomen Self-Positivity Bootcamp yaitu (dari kanan) Erika Fitriyani dari Palangka Raya, Mela Indri Wibawani dari DI Yogyakarta, Retno Kustiyah dari Cilacap, dan Melyanti Radhitia dari DKI Jakarta tengah berfoto bersama dengan para pendiri Eurekawomen serta mitra utama dari Makaila Haifa dan Look Academy setelah diumumkan sebagai pemenang.

"Pada hari terakhir karantina, diadakan perayaan sekaligus menampilkan talenta ke-8 finalis setelah mengikuti pelatihan yang meningkatkan kapasitas mereka sebagai agen perubahan pemberdayaan perempuan di lingkungan dan komunitas mereka masing-masing," tutup Myrna, sekaligus mewakili A+ Communications, sebuah firma humas yang berfokus pada tujuan pembangunan berkelanjutan, yang turut mendukung program Eurekawomen Self-Positivity Bootcamp.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun