Mohon tunggu...
Erika Fajar Novianti
Erika Fajar Novianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Pemula dalam menulis, namun sering kali beropini~

Selanjutnya

Tutup

Diary

Proses Mengenal Diriku Sendiri

13 November 2022   21:00 Diperbarui: 13 November 2022   21:00 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum membaca artikel ini, coba terdiam selama 1 menit dan bertanya kepada diri sendiri "apakah aku mengenal diriku sendiri? sejauh apa aku mengenal diriku sendiri?"

Jika sudah, pasti kita merasakan satu hal yang membingungkan dan belum menemukan jawaban pastinya. Yap, karena kita belum bisa maksimal dalam mengenal diri sendiri sama seperti aku.

Artikel ini akan mengupas sedikit proses perjalananku dalam mengenal diriku sendiri selama satu tahun terakhir.

Tepat satu tahun ini aku sudah sedikit mengenal diriku, proses perjalanan yang panjang dan penuh luka. Di tepat hari ulang tahunku ini, aku sangat bersyukur bisa melewati hari ini dengan penuh suka cita yang sangat luar biasa. Setiap menit yang ku rasakan sangat berarti di hidupku, berbeda dengan tahun lalu.

Proses pengenalan diriku dimulai dengan hadirnya luka, luka yang saat itu ku anggap tidak akan pernah hilang sampai kapanpun dan akan terus terulang kembali. Namun sejatinya, luka yang sangat tajam itu terletak pada diri sendiri. Sebab diri sendirilah yang akan menentukan untuk diapakan luka itu dan bagaimana menyikapinya.

Dari semua lukaku saat itu, aku merasakan kehilangan sebagian banyak diriku. Aku sudah terlalu sangat jauh menyakiti diriku sendiri. Hingga akhirnya aku tersadar dan menemukan setitik harapan yang ku sematkan kepada penciptaku. Dari situ aku yakin bahwa aku bisa melewatinya dan kembali menjadi diriku sendiri.

Namun ternyata sangat sulit mengenal diri sendiri, karena aku masih berpikir hanya tentang diriku. Maksudku disini adalah terkadang saat kita berada dititik terendah, kita lupa dengan apa yang ada disekeliling kita tanpa tahu apa artinya. Dalam prosesku ini, aku hanya membutuhkan dua kata 'terima' dan 'bersyukur'.

Aku merupakan salah satu orang tersensitif yang hidup didunia ini. Jadi tidak heran bahwa aku adalah orang yang overthinking dan cengeng, ehehe. Yap, dua kata tadi memang terlihat mudah tapi jika kita memaknainya lebih dalam  lagi belum tentu kita bisa melakukan dengan sempurna. Satu lagi, untuk mengenal diri sendiri kita juga perlu waktu yang sangat panjang dan tak tahu juga sampai kapan.

Terakhir, aku ingin berterimakasih kepada kalian yang hadir dalam satu tahun terakhir ini. Sebab kalian memiliki warna masing-masing untuk terus membuatku belajar proses mengenal diriku sendiri. Aku percaya bahwa untuk mengenal diri sendiri harus memiliki keberanian yang luar biasa termasuk berdamai pada luka yang sangat dalam.

Jakarta, 13 Novermber 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun