Mahasiswa Atma Jaya Yogyakarta sukses menggelar acara Ecomart 2024 dengan tema "Rasa dan Karsa Dalam Budaya". Acara ini diselenggarakan di Kampus 3 Gedung Bonaventura Universitas Atma Jaya pada tanggal 13-14 Mei 2024. Partisipasi bisnis UMKM dalam Ecomart menampilkan ragam produk dari pelaku usaha kecil dan menengah. Dari 32 tenant yang ikut serta, mayoritas berasal dari kalangan UMKM dengan fokus pada produk-produk kebudayaan Indonesia. Mulai dari makanan tradisional seperti bakpia hingga kerajinan tangan dan barang souvenir, keberagaman produk terlihat jelas. Kehadiran mereka di acara ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk mempromosikan produk, tetapi juga untuk memperluas jaringan dan meningkatkan visibilitas di kalangan mahasiswa, alumni, dan masyarakat umum yang turut hadir dalam acara tersebut.
Dalam kesempatan ini, saya berkesempatan untuk mewawancarai Hans Adiwijaya, yang bertugas sebagai bendahara, dan Wening Pinasthika Larasati, yang menjabat sebagai sekretaris 1, dalam rangka pelaksanaan acara Ecomart 2024.Â
Sebagai sekretaris, Laras menjelaskan bahwa EcoMart merupakan acara yang menjadi platform bagi UMKM, mahasiswa, dan alumni untuk berjualan. Acara ini melibatkan 32 tenant, sebagian besar berasal dari masyarakat umum, dengan tema utama adalah perbedaan budaya. Tujuan utamanya adalah untuk mengenalkan kepada mahasiswa produk-produk kebudayaan asli Indonesia, dengan beragam tenant yang menawarkan produk mulai dari bakpia hingga dawet.
Sebelum acara, panitia melakukan persiapan yang mencakup penyusunan proposal acara yang mencakup informasi tentang latar belakang, rincian biaya, serta layout tenant. Semua tenant diatur oleh divisi khusus yang bertanggung jawab atas hal tersebut. Selain itu, penting juga untuk memilih MC yang sesuai dengan tema acara untuk memandu jalannya acara dengan baik.
Untuk memastikan kesuksesan acara, Laras menjelaskan bahwa Ia dan panitia lain telah merancang strategi agar acara berjalan dengan baik. Pertama, mereka mencari MC yang berpengalaman dalam menarik perhatian pengunjung dan mengomunikasikan tema acara dengan jelas. Selain itu, mereka juga memperhatikan penataan tenant dengan rapi dan menarik agar menciptakan atmosfer yang menyenangkan bagi pengunjung. Untuk meningkatkan aksesibilitas, khususnya bagi mahasiswa di luar kampus, tenant makanan ditempatkan di luar area acara agar bisa dijangkau banyak orang.
Menurut Laras dan Hans, acara EcoMart dapat dianggap sukses. Hal ini terbukti dengan jumlah pengunjung yang padat pada hari pertama acara dan tetap ramai pada hari kedua. Kesuksesan ini menunjukkan bahwa acara berhasil mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkan oleh panitia.
Laras membagikan beberapa tips berharga bagi kelas lain yang akan mengadakan acara di masa depan :
1. Komunikasi yang Efektif : Komunikasi yang baik antara semua anggota panitia dari berbagai divisi sangat penting. Pastikan bahwa semua anggota panitia, termasuk PI, SC, dan koordinator, berkomunikasi secara teratur dan jelas. Komunikasi yang buruk dapat berdampak negatif pada semua aspek persiapan acara.
2. Pengelolaan Dana yang Bijaksana : Penting untuk mengalokasikan dana sesuai dengan anggaran yang tersedia. Hindari memaksa pengeluaran di luar kemampuan anggaran yang telah ditetapkan. Mengelola dana secara bijaksana dengan memastikan bahwa sumber daya keuangan digunakan secara efisien dan efektif.
3. Kerja Sama Tim : Kerja sama antara semua anggota panitia merupakan kunci keberhasilan acara. Memastikan bahwa setiap anggota tim bekerja sama dengan baik, saling mendukung, dan berkontribusi untuk mencapai tujuan bersama. Dengan bekerja sama, segala tantangan dapat dilewati dan potensi acara dapat dioptimalkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H