Mohon tunggu...
Erika Az Zahra Nurcahyani
Erika Az Zahra Nurcahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis merupakan suatu santapan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Asal Usul Nama Candi Sumberawan dan Kaitannya dengan Rekontruksi Kultural

13 Juni 2024   18:07 Diperbarui: 13 Juni 2024   18:13 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: ERCTrans

Apasih Lingustik Historis Komparatif itu?
Keraf (1996:22) mengatakan bahwa linguistik bandingan historis (linguistik historis komparatif) adalah suatu cabang dari Ilmu Bahasa yang mempersoalkan bahasa dalam bidang waktu serta perubahan-perubahan unsur bahasa yang terjadi dalam bidang waktu tersebut.

Dalam pembelajaran Lingustik Historis Komparatif ternyata terdapat materi pembelajaran mengenai Rekonstruksi Kultural lohh!!
Rekonstruksi kultural digunakan untuk mengetahui ciri universal dari suatu perubahan bahasa, bagaimana pemerolehan bahasa itu secara umum dapat membedakan manusia dan binatang, dan mencari penjelasan sejarah nonlinguistik dari bahasa yang dipakai orang. Rekonstruksi ini mencangkup arkeologi, sejarah lisan, dan budaya perbandingan.

Sebagian dari kalian pasti tidak asing bukan dengan Candi Sumberawan? Candi ini terletak di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Tahu tidak? Ternyata, di balik nama Sumberawan terdapat asal usul pemberian nama ini, lohh!

Melalui Video yang diunggah di YouTube Badan Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur, Ismail Lutfi sebagai Ketua Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia Komda Jawa Timur mengemukakan bagaimana asal-usul dan sejarah Candi Sumberawan.

Candi Sumberawan ini dikelilingi oleh beberapa mata air, parit, dan kolam budidaya ikan. Maka dari itu, kata 'sumber' didapatkan disini. Dalam bahasa Jawa sendiri, 'sumber' memiliki arti mata air.

Sumber gambar: ERCTrans
Sumber gambar: ERCTrans
Menurut beberapa tafsiran, Sumberawan berasal dari kata 'sumber' dan 'awan' serta 'sumber' dan 'rawa'. Lutfi menafsirkan berasal dari kata 'sumber' dan 'rawa' atau 'rawan' karena menurutnya 'awan' tidak ada dalam kosakata bahasa Jawa. Kemungkinan nama Sumberawan tidak memiliki keterkaitan dengan sekumpulan tetesan air yang tampak di atmosfer.

Kata 'sumber' dan 'rawa' dianggap lebih rasional karena 'sumber' merupakan tempat dimana air muncul ke permukaan bumi dan karena bentuknya yang menggenang akhirnya menjadi rawa-rawa. Kemudian, kata 'rawan' diberi sufiks -n untuk menunjukkan nama tempat. Dalam bahasa Jawa, biasanya nama tempat bersufiks -an atau -n, misalnya seperti kata kabupaten yang berarti wilayah pemerintahan seorang bupati. Itulah mengapa candi ini memiliki nama Sumberawan.

Asal usul nama Candi Sumberawan ini sebagai contoh bagaimana Linguistik Historis Komparatif bekerja dan mampu membawa kita tepat ke masa beberapa ribu tahun yang lalu berdasarkan kontak budaya alamiah dan tanah asal masyarakat.

Sumber referensi:
Keraf, Gorys. 1996. Linguistik Bandingan Historis. Jakarta. PT Gramedia.

Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur. 2020, 25 November. BPCB JATIM - Interpretasi Historis Kajian Zonasi Cagar Budaya Candi Singhasari. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=s1948_81PdU.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun