Kemanapun alur cerita hidupmu, tetaplah bahagia menjadi manusia. Tetaplah hidup sebagaimana mestinya. Tetaplah tertawa disela gaduhnya isi kepala. Tetaplah jadi diri sendiri disaat banyak pilihan yang membuatmu harus menjadi orang lain.
Begitulah katanya ketika ia sedang menguatkan diri sendiri.
Sudah tak terhitung berapa banyak ia memutar lagu ini. Lagu yang senantiasa memeluk jiwanya. Ketika dalam keadaan tidak baik-baik saja dan ingin meromantisasi diri, diputarnya lagu ini berulang kali. Ia selami tiap liriknya seolah-olah memberi nasihat kepada diri sendiri. Lagu Diri dari Tulus inilah yang membuat dirinya menjadi lebih baik untuk beberapa waktu.
Album baru Tulus yang berjudul Manusia berisi 10 lagu dengan beragam warna kehidupan, Diri salah satunya. Tulus berharap dalam lagu-lagunya yang berada di album Manusia dapat tumbuh membesarkan semua hati dari setiap pendengar. Benar saja, setelah album ini dirilis pada 3 Maret 2022 lalu, Diri menjadi lagu favoritnya. Tiap liriknya bak mantra yang dapat menghipnotis pendengar agar dapat bangkit dan berdamai dengan diri sendiri.
Luka-luka hilanglah luka
Biar tentram yang berkuasa
Kau terlalu berharga untuk luka
Katakan pada dirimu
Semua baik-baik saja
Bait ini yang menjadi andalan. Lirik pertamanya seakan menafikan luka—hilanglah engkau luka dan biarkan ketenangan dan kedamaian yang menyelimuti kita. Di sini, Tulus mengatakan bahwa kita tidak seharusnya mendapatkan luka, karena kita begitu berharga. Ia sering merapalkan mantra ini kepada dirinya sendiri “Katakan pada dirimu, semua baik-baik saja”.
Bisikanlah terima kasih pada diri sendiri
Hebat dia terus menjagamu dan sayangimu
Suarakan bilang padanya jangan paksakan apapun
Suarakan ingatkan terus aku makna cukup
Pada bait ini Tulus berpesan perlunya kita mengapresiasi diri sendiri dengan cara memberi ucapan terima kasih. Tanpa disadari, kita terlalu banyak menuntut dan sering menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi diluar kendali. Disaat orang lain mungkin tidak selalu ada untuk kita. Namun, kita punya diri sendiri yang ada disegala situasi dan kondisi. Saat dunia sedang tidak memihak kita, kita punya diri sendiri yang senantiasa hadir dan mendukung. Hebatnya ia—diri sendiri, terus menjaga dan menyayangi kita.
Jangan terlalu memaksakan apapun itu. Lakukan semua hal sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, terimalah semua hal yang telah ditetapkan. Ingatkan diri sendiri untuk selalu merasa cukup dalam hal apapun, jangan biarkan ia membandingkan dirinya dengan orang lain.
Maafkan semua yang lalu
Ampuni hati kecilmu
Pintanya ketika ia terus menyalahkan dirinya sendiri atas semua yang terjadi. Maafkanlah semua kejadian dan kesalahan atas apa yang telah terjadi. Bebaskan rasa bersalahmu pada diri sendiri. Berdamailah. Cintai dan sayangi diri sendiri. Jangan terlalu memojokkan dirimu sendiri.
Tulus mengajak pendengarnya untuk berdamai dengan diri sendiri, mengapresiasi diri atas segala usaha yang telah dilakukan, memberi jeda ketika diri merasa lelah, dan mengingatkan betapa berharganya diri kita.
Dalam perjalanan hidup, seringkali dihadapkan oleh suatu hasil yang tidak sesuai dengan ekspektasi, banyak orang menyebutnya dengan kegagalan. Saat kegagalan itu datang, tidak jarang menyalahkan diri sendiri sehingga menimbulkan kesedihan yang mendalam. Jadi mulai sekarang dan seterusnya, usahakan. Apapun yang terjadi dalam hidup—entah baik maupun buruk, kita harus tetap menghargai diri sendiri.
Rayakan jatuh dan patah dengan semestinya. Terima rasa sakitnya. Sembuhkan sebisanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H