Cerita dan mitos yang berkembang di Padukuhan Toino ini terus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat sekitar, bukan untuk hal negatif, melainkan sebagai pengingat untuk mereka agar tidak lupa dari mana dirinya berasal.
Sendang ini memiliki sumber mata air yang tidak pernah surut hingga saat ini. Oleh karena itu, dibuatlah PAM dan dialirkan ke rumah-rumah warga.
Namun, pada masa Covid-19 sendang ini dibiarkan begitu saja dan tidak dirawat. Alhasil banyak masyarakat yang tidak bertanggung jawab membuang sampah di sendang ini.
Diharapkan semua masyarakat, baik itu penduduk setempat maupun pendatang peduli akan kebersihan dan kearifan lingkungan serta ikut menjaga Sendang Toh Ino ini.
Kisah Dewi Toh Ino ini juga mengajarkan kita untuk senantiasa bersabar dan berusaha dalam menghadapi suatu masalah, karena pasti ada jalan keluar dan hikmah dibalik masalah yang tengah kita alami.
Kita juga tidak boleh mencela dan menyakiti hati seseorang, karena tindakan tersebut merupakan hal yang tidak terpuji dan dapat berdampak buruk bagi orang yang dicela.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H