Karanganyar (26/08) - Pandemi Covid-19 sudah lama menyebabkan beberapa sektor Indonesia menurun selain kesehatan terdapat sektor perekonomian yang mengalami penurunan.
Penurunan ekonomi berpengaruh pada besar pada semua lapisan masyarakat Indonesia, banyak masyarakat yang terkena PHK karena banyak perusahaan mengalami penurunan pendapatan sehingga harus mengurangi jumlah karyawan bahkan hingga menutup perusahaan. Masyarakat banyak yang beralih menjadi pedagang ataupun membuka usaha kecil-kecilan guna memperoleh pendapatan.
Mengingat dampak buruk dari pandemi COVID-19 untuk peekonomian masyarakat. Masyarakat desa Tlogodringo yang sebagian besar berprofesi sebagai petani juga mengalami penurunan pendapatan di masa pandemi.Â
Desa Tlogodringo merupakan desa yang terletak di kaki gunung Lawu yang terkenal dengan hasil perkebunan sayur mayur dan buah stroberi.Â
Selama ini hasil dari perkebunan stroberi hanya dijual segar secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu. Mengingat kondisi pandemi seperti sekarang ini dengan adanya kebijakan PPKM aktivitas masyarakat dibatasi sehingga penjualan stroberi pun juga berkurang.
Dari masalah tersebut maka muncullah ide untuk mengolah stroberi menjadi olahan yang memiliki nilai jual yaitu selai stroberi sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Tlogodringo.Â
Kegiatan ini digagas oleh mahasiswa Universitas Slamet Riyadi Surakarta yang bernama Erika Purnama Sari Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dengan bimbingan DPL Ulupi Sitoresmi, S.S.,M.Hum, yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan usaha-usaha yang ada di Tlogodrigo dengan memanfaatkan hasil alamnya.
Pertama dilakukan penyuluhan kepada masyarakat Tlogodringo dengan mengumpulkan tokoh masyarakat dan beberapa perwakilan warga per RT dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.Â
Penyuluhan meliputi penjelasan mengenai buah stroberi, tahap tahap dan proses pengolahan selai stroberi dari produksi hingga penjualan. Masyarakat Tlogodringo sangat antusias mengikuti acara penyuluhan tersebut.
Kegiatan selanjutnya yaitu dengan melakukan pelatihan yang dilakukan pada beberapa warga dirumah masing-masing. Pelatihan yang dilakukan pertama kali yaitu tahap produksi, pertama yang dilakukan adalah menyiapkan buah stroberi kemudian dibersihkan dan kemudian dilakukan pengolahan
Yang kedua melakukan proses pengemasan dengan menyiapkan wa dah dan label. Disini juga dijelaskan tentang pembuatan label yang baik dan benar.
Yang ketiga tahap pemasaran. Pemasaran menjadi bagian penting dalam suatu usaha karena pemasaran dapat menjadi ujung tombak dari suatu penjualan. Pada masa pandemi sekarang kegiatan serba terbatas sehingga media online dapat dimanfaatkan untuk melakukan pemasaran produk.Â
Selain tidak dipungut biaya, media sosial juga efektif untuk melakukan pemasaran. Disini saya juga mengajarkan mengenai cara memasarkan produk dengan menggunakan media sosial,
Yang terkahir tahap penjualan. Dikarenakan selai stroberi terbuat dari bahan alami dan tidak menggunakan bahan pengawet jadi penjualan bisa dilakukan dengan sistem Pre Order. Sistem ini menghindari produk yang tidak laku terbuang sia-sia sehingga penjual tidak mengalami kerugian.
Dengan demikian dengan adanya penyuluhan dan pelatihan usaha selai stroberi ini dapat membuka peluang usaha baru dan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat di masa pandemi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H