Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Pemenang Sayembara Penulisan FTV Indosiar, Penulis Buku Antalogi KKN (Kuliah Kerja Ngonten) Elex Media, Penulis Eduparenting, Penulis Cerpen Horor @roli.telkomsel dan penggiat puisi esai di Bandung Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Diet Mediterania Vs Low Karbo : Mana yang Lebih Cocok di Dompet?

21 Januari 2025   08:08 Diperbarui: 21 Januari 2025   08:08 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : galeri pribadi


Bicara soal diet, kita semua pasti ingin yang terbaik untuk tubuh, tapi juga realistis untuk kantong. Salah satu diet yang lagi hype banget adalah diet Mediterania. Konon, diet ini digadang-gadang sebagai salah satu pola makan paling sehat di dunia. Tapi, setelah coba-coba, kok rasanya nggak  terlalu ramah di dompet, ya? Mengingat bahan makanan untuk diet ini juga memiliki price yang  tidak murah. Nah, buat yang pengen sehat tapi tetap hemat, diet low karbo bisa jadi solusi. Yuk, kita bedah bareng kelebihan dan kekurangan dari kedua diet ini!

Apa Itu Diet Mediterania?
Diet Mediterania terinspirasi dari pola makan tradisional masyarakat di negara-negara sekitar Laut Mediterania, seperti Italia, Yunani, dan Spanyol. Inti dari diet ini adalah konsumsi makanan sehat yang kaya akan sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, minyak zaitun, dan sedikit anggur merah (jika kamu mengonsumsinya). Di sisi lain, konsumsi daging merah, makanan olahan, dan gula sangat dibatasi. Kelebihan diet Mediterania banyak banget! Studi menunjukkan bahwa diet ini bisa membantu menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan obesitas. Bahkan, diet ini juga dianggap baik untuk kesehatan otak dan umur panjang. Namun, di balik semua manfaat itu, ada satu tantangan besar: biayanya! Minyak zaitun extra virgin, ikan segar, kacang-kacangan, dan biji-bijian impor nggak bisa dibilang murah, terutama kalau dibandingkan dengan bahan makanan lokal yang lebih terjangkau. Sebagai contoh, harga minyak zaitun di supermarket bisa mencapai tiga sampai lima kali lipat harga minyak kelapa sawit. Belum lagi ikan salmon atau almond yang sering jadi "menu wajib" diet ini. Jadi, meskipun sehat, diet Mediterania ini bisa dibilang cukup menguras isi dompet.

Berbeda dengan diet Mediterania, diet low karbo jauh lebih sederhana dan fleksibel. Seperti namanya, diet ini fokus pada pengurangan asupan karbohidrat, terutama dari sumber seperti nasi, roti, tepung, mie, dan makanan manis. Sebagai gantinya, kamu disarankan untuk mengonsumsi lebih banyak protein, lemak sehat, sayuran hijau, dan buah-buahan rendah gula. Salah satu alasan kenapa diet low karbo jadi favorit banyak orang, termasuk saya sendiri, adalah hasilnya yang cepat terasa. Saya pernah mencoba diet ini dan berhasil turun hingga 10 kg! Rasanya nggak cuma lebih ringan secara fisik, tapi juga lebih sehat secara mental. Perasaan lebih berenergi dan nggak gampang ngantuk setelah makan. Dan yang paling utama, diet low karbo juga lebih bersahabat untuk kantong. Kamu nggak perlu beli bahan-bahan impor mahal. Sayuran lokal seperti bayam, kangkung, atau brokoli bisa jadi andalan. Protein juga bisa didapat dari sumber murah meriah seperti telur atau ayam. Bahkan, kalau lagi pengen ngemil, kamu bisa jadiin buah-buahan segar dan murah seperti pepaya dan pisang sebagai bahan cemilan.

Sebagai generasi yang cenderung sibuk dan multitasking, memilih diet yang cocok bukan cuma soal kesehatan, tapi juga efisiensi waktu dan biaya. Kalau kamu punya anggaran besar untuk makanan, diet Mediterania jelas pilihan yang oke. Selain sehat, pola makan ini juga memberi kesempatan untuk eksplorasi berbagai jenis masakan yang menggugah selera. Bayangkan menikmati salad segar dengan dressing minyak zaitun atau ikan panggang dengan taburan herbs aromatik. So pasti sehat plus cocok dilidah!

Namun, buat kita yang lebih realistis, diet low karbo jadi pilihan yang lebih masuk akal. Dengan bahan-bahan yang gampang didapat dan harga yang terjangkau, diet ini nggak bikin kamu harus mikir dua kali sebelum belanja bahan makanan. Plus, fleksibilitasnya memungkinkan kamu untuk tetap menikmati makanan khas Indonesia, seperti ayam bakar tanpa kecap atau sayur lodeh tanpa santan.

Tips Sukses Menjalankan Diet
Baik diet Mediterania maupun low karbo, kunci keberhasilannya adalah konsistensi. Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba:

1. Rencanakan Menu Mingguan
   Buat rencana menu untuk seminggu ke depan. Ini membantu kamu mengontrol asupan dan menghindari godaan untuk jajan makanan kurang sehat.

2. Belanja Cerdas
   Belilah bahan makanan sesuai musim agar lebih hemat. Misalnya, buah-buahan lokal seperti pepaya, semangka, atau jeruk biasanya lebih murah saat sedang musim.

3. Masak Sendiri
   Selain lebih murah, memasak sendiri juga memastikan bahan yang digunakan sesuai kebutuhan dietmu. Misalnya, kamu bisa mengontrol jumlah minyak atau gula yang digunakan.

4. Tetap Berolahraga
   Jangan lupa, diet aja nggak cukup. Kamu juga perlu bergerak. Olahraga sederhana seperti jogging, yoga, atau bersepeda bisa membantu mempercepat proses penurunan berat badan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun