Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Pemenang Sayembara Penulisan FTV Indosiar, Penulis Buku Antalogi KKN (Kuliah Kerja Ngonten) Elex Media, Penulis Eduparenting, Penulis Cerpen Horor @roli.telkomsel dan penggiat puisi esai di Bandung Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Diet Mediterania: Sehat Tapi Tidak Ramah Di Kantong

19 Januari 2025   17:00 Diperbarui: 19 Januari 2025   16:16 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : galeri pribadi

Diet Mediterania telah lama dikenal sebagai salah satu pola makan tersehat di dunia. Pola makan ini menekankan konsumsi bahan alami seperti minyak zaitun, ikan, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa diet ini baik untuk kesehatan jantung, mengontrol berat badan, dan mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi. Namun, di balik manfaatnya, ada tantangan biaya yang sering menjadi penghalang bagi mereka dengan penghasilan terbatas. Bisakah diet ini diadopsi oleh mereka dengan gaji pas-pasan atau bahkan di bawah UMP?

Diet Mediterania terkenal akan manfaatnya yang luar biasa. Konsumsi lemak sehat dari minyak zaitun dan ikan membantu menjaga kesehatan jantung. Kandungan serat dari sayur, buah, dan biji-bijian mendukung kesehatan pencernaan serta membantu mengontrol berat badan. Selain itu, diet ini juga kaya antioksidan yang membantu melawan radikal bebas, menjaga kesehatan otak, dan menurunkan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.

Meski menawarkan banyak manfaat, diet ini memiliki beberapa kekurangan, terutama dari segi biaya. Bahan-bahan seperti minyak zaitun, ikan segar, dan kacang-kacangan tergolong mahal, terutama jika dibandingkan dengan bahan pangan lokal. Selain itu, waktu persiapan yang lebih lama untuk memasak bahan segar sering menjadi kendala bagi pekerja dengan jadwal padat. Di beberapa daerah, keterbatasan akses terhadap bahan-bahan tersebut juga menjadi hambatan.

Bisakah Diet Mediterania Diterapkan oleh Kaum Berpenghasilan Rendah?

Untuk masyarakat dengan penghasilan terbatas, menerapkan diet Mediterania sepenuhnya memang sulit, tetapi prinsip dasarnya bisa disesuaikan. Berikut beberapa cara menyesuaikan pola makan ini dengan anggaran lebih kecil:

1. Ganti Bahan Mahal dengan Alternatif Lokal

Minyak zaitun bisa diganti dengan minyak kelapa murni, sementara ikan seperti salmon bisa diganti dengan ikan lokal seperti kembung atau tongkol yang juga kaya omega-3. Kacang tanah dapat menggantikan almond atau walnut.

2. Pilih Sayuran Musiman

Sayuran lokal seperti bayam, kangkung, dan daun singkong jauh lebih terjangkau dan tetap bergizi. Fokus pada bahan musiman untuk menekan biaya.

3. Tanam Sendiri Beberapa Bahan

Menanam sayuran seperti tomat atau cabai di pekarangan rumah bisa menghemat pengeluaran sekaligus memastikan ketersediaan bahan segar.

4. Kurangi Konsumsi Makanan Olahan

Mengurangi makanan olahan dan menggantinya dengan bahan segar tidak hanya lebih murah tetapi juga lebih sehat dalam jangka panjang.

Jika diet Mediterania terasa tidak realistis, alternatif pola makan sehat berbasis pangan lokal bisa menjadi pilihan. Tempe, tahu, ubi, jagung, dan nasi merah adalah bahan-bahan murah yang kaya nutrisi. Kombinasikan dengan sayuran segar dan protein nabati untuk menciptakan pola makan seimbang yang terjangkau.

Diet Mediterania menawarkan manfaat kesehatan yang luar biasa, tetapi penerapannya membutuhkan biaya yang lebih besar dibandingkan pola makan biasa. Namun, dengan beberapa penyesuaian seperti mengganti bahan mahal dengan alternatif lokal, fokus pada sayuran musiman, dan menanam bahan sendiri, esensi diet ini tetap dapat diadopsi.

Bagi mereka dengan gaji di bawah UMP, pola makan sehat berbasis pangan lokal adalah solusi yang lebih realistis. Kesehatan tidak harus mahal, yang terpenting adalah konsistensi dan keseimbangan dalam memilih bahan makanan yang bergizi dan terjangkau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun