Namun, bukan berarti transportasi publik tidak memiliki harapan. Banyak negara telah membuktikan bahwa investasi pada transportasi umum yang nyaman, bersih, dan efisien dapat menarik kembali minat masyarakat. Contohnya adalah kereta bawah tanah di Jepang atau bus listrik modern di Eropa.
Di Indonesia, beberapa kota besar seperti Jakarta telah memulai langkah serupa dengan mengembangkan MRT, LRT, dan TransJakarta. Namun, tantangannya adalah bagaimana menjangkau lebih banyak wilayah dan mempertahankan kualitas layanan.
Agar transportasi publik tetap relevan, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, operator, dan masyarakat. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
-
Meningkatkan Kualitas Layanan
Kebersihan, keamanan, dan kenyamanan harus menjadi prioritas. Hal ini dapat mencakup penyediaan tempat duduk yang nyaman, kebersihan kendaraan, dan pengurangan waktu tunggu. Digitalisasi Layanan
Penggunaan aplikasi untuk memantau jadwal keberangkatan atau memesan tiket secara online dapat membantu transportasi publik bersaing dengan transportasi online.Peningkatan Rute dan Aksesibilitas
Transportasi publik harus menjangkau lebih banyak wilayah, terutama area yang belum terlayani dengan baik.Edukasi Masyarakat
Pemerintah dan operator perlu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menggunakan transportasi publik untuk mengurangi kemacetan dan polusi.Subsidi dan Insentif
Memberikan subsidi untuk tarif transportasi publik atau insentif bagi pengguna dapat meningkatkan minat masyarakat.
Perubahan preferensi dari transportasi publik ke transportasi online mencerminkan bagaimana gaya hidup modern memengaruhi kebutuhan mobilitas masyarakat. Namun, hal ini juga menjadi pengingat bahwa transportasi publik harus terus beradaptasi dengan perkembangan zaman agar tetap relevan.
Transportasi online memang menawarkan kepraktisan dan kenyamanan, tetapi keberadaan transportasi publik tetap penting untuk mengurangi kemacetan, polusi, dan ketergantungan pada kendaraan pribadi. Dengan perbaikan yang tepat, transportasi publik dapat kembali menjadi pilihan utama masyarakat urban yang ingin bepergian dengan efisien.
Pada akhirnya, keberlanjutan transportasi di Indonesia membutuhkan keseimbangan antara transportasi online dan publik, sehingga keduanya dapat saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat modern.