Pernah dengar ungkapan, "Setelah menikah, kok jadi makin gendut, ya?" Atau mungkin malah sering melihat pasangan suami istri yang berat badannya naik drastis setelah menikah? Banyak orang menganggap hal itu sebagai tanda kebahagiaan. "Ah, itu wajar, namanya juga bahagia." Padahal, kalau dipikir-pikir, apakah benar menggendut bersama itu cerminan pernikahan yang bahagia?
Nyatanya, kebiasaan ini sering kali malah berujung pada pola hidup yang kurang sehat. Banyak pasangan yang setelah menikah merasa lebih santai soal pola makan. Mulai dari ngemil bareng malam-malam, malas olahraga, hingga makan makanan berlemak tanpa batas. Semua ini seolah dianggap 'hak istimewa' setelah menikah. Namun, kalau dibiarkan, hal ini bisa menjadi bom waktu bagi kesehatan kita dan pasangan.
Menggendut Itu Wajar?
Mari kita bahas dulu mitos "menggendut bersama = bahagia". Benar, menikah membawa kenyamanan yang sering kali membuat kita lebih santai, termasuk soal makanan. Ada juga pasangan yang merasa, "Toh sudah punya pasangan, buat apa repot-repot jaga bentuk tubuh?" Padahal, kesehatan kita bukan cuma tentang penampilan, tetapi soal bagaimana tubuh kita bisa berfungsi optimal untuk waktu yang panjang.
Berat badan yang meningkat drastis setelah menikah sebenarnya bisa menjadi tanda adanya pola makan yang tidak terkendali. Kalau tidak segera diatasi, ini bisa memicu berbagai penyakit, seperti:
1. Kolesterol tinggi: Lemak jahat yang menumpuk dalam tubuh akibat pola makan berlemak.
2. Diabetes tipe 2: Gula darah melonjak karena konsumsi gula berlebihan.
3. Asam urat: Muncul karena makanan tinggi purin, seperti daging merah atau makanan laut.
4. Hipertensi: Tekanan darah naik karena konsumsi garam berlebih atau kurang olahraga.
5. Penyakit jantung: Kombinasi dari pola hidup buruk bisa memicu penyakit serius ini.