Menyelamatkan Tujuan Mulia Program
Label "Sad Food" yang melekat pada makanan bergizi gratis sebenarnya lebih banyak disebabkan oleh faktor estetika dan preferensi subjektif anak-anak. Padahal, tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup generasi muda. Jika persepsi negatif ini tidak segera diatasi, dikhawatirkan makanan yang sudah dipersiapkan dengan baik justru akan terbuang sia-sia.
Ke depan, penting bagi pemerintah untuk mengevaluasi pelaksanaan program ini secara menyeluruh. Dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk ahli gizi, pelaku kuliner, dan masyarakat, program makanan gratis dapat terus ditingkatkan kualitasnya. Selain memenuhi kebutuhan gizi, makanan ini juga diharapkan dapat menarik minat anak-anak, sehingga mereka benar-benar menikmati dan menghargai inisiatif mulia ini.
Akhirnya, istilah "Sad Food" seharusnya menjadi kritik konstruktif, bukan sekadar ejekan. Dengan inovasi dan perhatian lebih terhadap detail, makanan bergizi gratis ini dapat menjadi sumber kebanggaan bagi semua pihak, sekaligus membantu menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H