Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Pemenang Sayembara Penulisan FTV Indosiar, Penulis Buku Antalogi KKN (Kuliah Kerja Ngonten) Elex Media, Penulis Eduparenting, Penulis Cerpen Horor @roli.telkomsel dan penggiat puisi esai di Bandung Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Ketika Hubungan Ayah Dan Anak Seperti Kanebo

6 Januari 2025   15:23 Diperbarui: 6 Januari 2025   15:23 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : galeri pribadi 

2. Tunjukkan Perhatian Kecil Tapi Bermakna

Terkadang, perhatian kecil bisa membuat perbedaan besar. Misalnya, tanyakan bagaimana hari anak di sekolah, apa yang sedang mereka sukai, atau apa yang sedang mereka khawatirkan. Jangan hanya fokus pada nilai atau prestasi mereka, tapi juga perasaan mereka.

3. Belajar Mendengarkan Tanpa Menghakimi

Salah satu alasan anak sering ragu untuk bercerita kepada ayah adalah karena takut dihakimi. Ayah perlu belajar untuk mendengarkan tanpa langsung memberikan kritik atau ceramah. Kadang-kadang, anak hanya butuh seseorang yang mau mendengarkan tanpa menyalahkan.

4. Jangan Takut Menunjukkan Emosi

Menjadi ayah bukan berarti harus selalu terlihat kuat dan tegar. Menunjukkan emosi seperti kasih sayang, kesedihan, atau kekhawatiran justru bisa membuat anak merasa lebih dekat. Jangan ragu untuk mengatakan "Aku bangga sama kamu" atau "Ayah sayang kamu." Kata-kata sederhana ini punya dampak luar biasa dalam membangun hubungan yang hangat.

5. Ciptakan Tradisi Keluarga

Tradisi keluarga, sekecil apa pun, bisa membantu mempererat hubungan ayah dan anak. Misalnya, punya jadwal rutin untuk hiking bareng, movie night di rumah, atau memasak bersama setiap akhir pekan. Tradisi ini bukan cuma menyenangkan, tapi juga jadi momen untuk menciptakan kenangan indah bersama.

Mengubah Pola Pikir Tentang Peran Ayah

Yang nggak kalah penting adalah mengubah pola pikir tentang peran ayah dalam keluarga. Ayah bukan sekadar pencari nafkah, tapi juga pengasuh, teman, dan mentor bagi anak-anaknya. Peran ini membutuhkan kehadiran, perhatian, dan usaha untuk memahami dunia anak.

Ayah juga perlu menyadari bahwa membangun hubungan dengan anak bukanlah tugas "ekstra" yang bisa diabaikan. Ini adalah bagian penting dari menjadi seorang ayah yang baik. Dengan meluangkan waktu dan usaha untuk memperkuat bonding dengan anak, ayah tidak hanya membantu anak tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan penuh kasih, tapi juga menciptakan hubungan yang akan dikenang sepanjang hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun