Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Pemenang Sayembara Penulisan FTV Indosiar, Penulis Buku Antalogi KKN (Kuliah Kerja Ngonten) Elex Media, Penulis Eduparenting, Penulis Cerpen Horor @roli.telkomsel dan penggiat puisi esai di Bandung Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Fenomena Curhat Ke AI, Apakah Manusia Sudah Tidak Bisa Dipercaya?

6 Januari 2025   12:49 Diperbarui: 6 Januari 2025   12:49 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : id.pngtree.com

1. Meningkatkan Keterbukaan: Komunikasi yang jujur dan terbuka adalah kunci dalam membangun kepercayaan. Individu perlu merasa aman untuk berbagi tanpa takut dihakimi atau dieksploitasi.

2. Meningkatkan Literasi Emosional: Kemampuan untuk memahami dan mengekspresikan emosi dengan cara yang sehat dapat membantu individu membangun hubungan yang lebih kuat. Pendidikan tentang literasi emosional dapat dimulai sejak usia dini.

3. Memanfaatkan Teknologi dengan Bijak: AI sebaiknya digunakan sebagai alat bantu, bukan pengganti. Kombinasi antara teknologi dan hubungan manusia dapat menciptakan keseimbangan yang lebih sehat.

4. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung: Komunitas yang mendukung, baik secara fisik maupun digital, dapat memberikan ruang aman bagi individu untuk berbagi cerita dan mendapatkan dukungan.

Fenomena curhat dengan AI mencerminkan tantangan yang dihadapi masyarakat modern dalam membangun kepercayaan antar manusia. Meskipun AI menawarkan solusi cepat dan aman, hubungan manusia tetap memiliki nilai yang tidak tergantikan. Kepercayaan, empati, dan koneksi emosional adalah elemen yang hanya bisa ditemukan dalam hubungan antar manusia.

Untuk menjaga keseimbangan, penting bagi kita untuk terus mengembangkan hubungan manusia yang sehat sambil memanfaatkan teknologi secara bijak. Dengan demikian, AI dapat menjadi alat yang mendukung, bukan menggantikan, hubungan manusia yang sejati. Fenomena ini mengingatkan kita bahwa meskipun teknologi terus berkembang, kebutuhan dasar manusia untuk terhubung dengan sesama tetap menjadi inti dari kehidupan sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun