Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Pemenang Sayembara Penulisan FTV Indosiar, Penulis Buku Antalogi KKN (Kuliah Kerja Ngonten) Elex Media, Penulis Eduparenting, Penulis Cerpen Horor @roli.telkomsel dan penggiat puisi esai di Bandung Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Banyak Orang Lebih Suka Mempersulit Urusan Orang Lain Daripada Memudahkannya

3 Januari 2025   08:47 Diperbarui: 3 Januari 2025   08:47 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : bingimage.com AI

Hidup yang Bermakna

Pada akhirnya, hidup kita akan lebih bermakna jika kita mampu memberi dampak positif bagi orang lain. Sebuah pepatah mengatakan, "Hidup bukanlah tentang seberapa banyak yang kita dapatkan, tetapi seberapa banyak yang kita berikan." Ketika kita memilih untuk mempermudah urusan orang lain, kita tidak hanya membantu mereka tetapi juga memberikan makna pada hidup kita sendiri. Dengan memanfaatkan kelebihan yang kita miliki untuk berbagi manfaat, kita sebenarnya sedang menjalankan peran kita sebagai manusia yang sejati. Tuhan memberikan kita kemampuan bukan untuk menyombongkan diri atau merasa lebih superior, tetapi untuk saling melengkapi dan mendukung.

Mengapa banyak orang suka mempersulit urusan orang lain? Jawabannya terletak pada berbagai faktor, seperti kesenjangan kekuasaan, kurangnya empati, dan norma sosial yang salah kaprah. Namun, sebagai makhluk sosial yang memiliki nurani, kita memiliki pilihan untuk tidak mengikuti pola tersebut.

Sebaliknya, mari kita gunakan kekuatan dan kemampuan yang kita miliki untuk mempermudah kehidupan orang lain. Dengan cara ini, kita tidak hanya membantu sesama tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua orang. Pada akhirnya, hidup yang bermakna adalah hidup yang dipenuhi dengan upaya untuk memberi makna bagi orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun