Hari Ibu selalu menjadi momen spesial untuk merayakan sosok yang tak tergantikan dalam hidup kita. Ucapan penuh cinta, sweet poems, hingga hadiah-hadiah mahal diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada para ibu. Namun, di balik semua perayaan itu, ada satu hal yang sering kali terabaikan: ibu tidak hanya butuh penghargaan pada satu hari, tetapi juga perhatian dan dukungan every single day.
Kita sering mengatakan bahwa "ibu adalah segalanya." Namun, sadarkah kita bahwa ungkapan itu sering kali diartikan secara harfiah sebagai "segalanya dikerjakan ibu"? Dari pekerjaan rumah tangga seperti cuci piring, cuci baju, masak, setrika, sampai anter jemput  anak-anak, semuanya kerap dibebankan pada ibu seorang diri. Dalam banyak kondisi saat ini, ibu juga bahkan bekerja di luar rumah untuk membantu keuangan keluarga. Kebayang nggak udah capek di luar kerja seharian, masih harus dihadapkan dengan kerjaan dirumah yang menumpuk.
Dan ketika semua tanggung jawab ini dijalankan tanpa henti, ibu tidak hanya lelah secara fisik, tetapi juga secara mental.Â
Apakah ini cara terbaik kita mencintai ibu?
Segalanya Bukan Berarti Tanpa Batas
Sering kali, ibu dianggap sebagai superwoman yang tidak pernah lelah. Bahkan ketika sakit, ibu tetap bangkit, memastikan rumah tertata, makanan tersedia, dan anak-anak terurus.Â
Namun, mari kita jujur: ibu bukanlah robot. Ia adalah manusia biasa dengan keterbatasan fisik dan emosional. Ketika kita membiarkan ibu menangani semua kerjaan di rumah seorang diri, kita sebenarnya sedang menambah beban yang tidak adil di pundaknya.
Bayangkan ini: pagi hari, ibu harus menyiapkan sarapan sambil merapikan rumah. Selesai memasak, ia melanjutkan mencuci piring, menjemur pakaian, lalu melipat setrikaan. Semua itu dilakukan sambil tetap menjaga anak-anak dan memastikan kebutuhan keluarga terpenuhi. Kadang, pekerjaan ini terus berlanjut hingga malam tanpa jeda. Di mana waktu untuk ibu? Di mana waktu untuk self-care yang sangat ia butuhkan?
Beyond Gifts and Flowers
Saat Hari Ibu tiba, banyak dari kita berlomba-lomba memberikan special gifts, bunga, atau kado mahal. Hal ini tentu indah dan bermakna, tetapi hadiah terbaik sebenarnya bukan itu. Hadiah terbaik adalah waktu dan perhatian. Ibu butuh lebih dari sekadar ucapan manis di satu hari—ia butuh support dalam kesehariannya.