Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Pemenang Sayembara Penulisan FTV Indosiar, Penulis Buku Antalogi KKN (Kuliah Kerja Ngonten) Elex Media, Penulis Eduparenting, Penulis Cerpen Horor @roli.telkomsel dan penggiat puisi esai di satupena Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hidup Harus Tetap Berjalan Sekalipun Kamu Ingin Diam

17 Desember 2024   17:21 Diperbarui: 17 Desember 2024   17:21 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa bilang rasa sakit hanya membawa penderitaan? Ironisnya, justru luka-luka itu yang membuat kita tumbuh. Ketika kita merasa hancur berkeping-keping, sebenarnya kita sedang membentuk versi baru dari diri kita---versi yang lebih kuat dan lebih terbiasa dengan ketidakpastian.

Kita belajar menerima kegagalan, meskipun awalnya pahit. Kita belajar berdamai dengan kehancuran, meskipun rasanya seperti kehilangan bagian dari diri kita sendiri. Dan yang paling penting, kita belajar bangkit lagi, meskipun rasanya mustahil.

Ada satu kutipan yang sering saya ingat: "What doesn't kill you makes you stronger." Meskipun klise, tapi benar adanya. Sakit itu membentuk mental kita. Setiap kali kita terjatuh, kita belajar bagaimana caranya berdiri lagi. Setiap kali kita dihancurkan oleh keadaan, kita belajar bagaimana caranya membangun kembali diri kita dari awal. Bahkan ketika hidup memberikan kita "kejutan" masalah yang bertubi-tubi, kita akan semakin terbiasa.

Kuncinya adalah resilience, kemampuan untuk bertahan dan bangkit. Tanpa disadari, setiap luka yang kita alami membangun ketahanan itu sedikit demi sedikit. Awalnya sulit, tentu. Tapi seiring berjalannya waktu, kita akan lebih kuat menghadapi pukulan-pukulan selanjutnya.

Boleh Jeda, Tapi Jangan Terlalu Lama

Tidak ada salahnya mengambil jeda. Kadang, kita memang butuh berhenti sejenak, menarik napas, dan mengumpulkan energi. Kita bukan mesin. Kita manusia dengan perasaan yang bisa lelah dan pikiran yang bisa kewalahan.

Namun, yang perlu kita ingat adalah jangan sampai jeda itu berubah menjadi diam selamanya. Jangan biarkan waktu meninggalkan kita hanya karena kita terlalu lama bersembunyi dalam luka. Hidup tidak memberikan kita dispensasi untuk menunda proses pemulihan. Semakin lama kita diam, semakin sulit untuk kembali berjalan.

Ingat, saat kita berhenti, dunia di luar sana tetap berputar. Orang-orang tetap melanjutkan hidup mereka. Waktu tidak pernah berhenti hanya untuk menunggu kita pulih. Jika kita tidak segera bangkit, kita akan semakin tertinggal dan kehilangan lebih banyak lagi.

Maka, jika saat ini kamu merasa ingin diam, berhentilah sejenak jika perlu. Tapi jangan lupa untuk bangkit kembali. Karena pada akhirnya, hidup harus tetap berjalan, dengan atau tanpa izin dari hati yang sedang terluka.

Hiduplah Dan Teruslah Bertahan

Tidak ada yang mengatakan hidup itu mudah. Setiap orang memiliki luka dan perjuangannya masing-masing. Apa yang terlihat sempurna di luar, belum tentu tanpa retakan di dalamnya. Semua orang, termasuk mereka yang terlihat kuat, pernah merasa ingin menyerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun