Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Pemenang Sayembara Penulisan FTV Indosiar, Penulis Buku Antalogi KKN (Kuliah Kerja Ngonten) Elex Media, Penulis Eduparenting, Penulis Cerpen Horor @roli.telkomsel dan penggiat puisi esai di satupena Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Love

Silent Killer Yang Bisa Merusak Hubungan Pernikahan

11 Desember 2024   15:14 Diperbarui: 11 Desember 2024   15:14 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : bingimage.com AI



Dalam membangun rumah tangga, banyak pasangan yang mengira ancaman utama hubungan mereka adalah perselingkuhan. Meskipun hal tersebut memang salah satu penyebab utama keretakan rumah tangga, ada banyak faktor lain yang sering luput dari perhatian namun secara perlahan merusak hubungan. Faktor-faktor ini, yang sering disebut sebagai "silent killer," dapat menghancurkan fondasi pernikahan tanpa disadari oleh kedua belah pihak.

Berikut ini adalah beberapa silent killer yang dirangkum dari akun @sekolah.pernikahannubuwwah yang harus diwaspadai dalam menjaga hubungan pernikahan:

1. Silent Night : Minimnya Komunikasi di Malam Hari

Banyak pasangan yang merasa bahwa mengobrol di malam hari setelah aktivitas seharian adalah hal sepele. Namun, malam hari seharusnya menjadi waktu di mana pasangan bisa saling berbagi cerita, berbicara dari hati ke hati, dan memperkuat hubungan emosional. Ketika pasangan jarang berbicara atau memilih untuk menghabiskan malam dalam keheningan, hubungan mereka dapat menjadi renggang. Kurangnya komunikasi membuat pasangan kehilangan kesempatan untuk memahami perasaan, pikiran, dan kebutuhan satu sama lain.

2. Silent Scrolling: Terjebak dalam Dunia Gadget

Di era digital ini, salah satu tantangan terbesar dalam hubungan pernikahan adalah penggunaan gadget yang berlebihan. Banyak pasangan yang lebih sering scrolling di media sosial atau menghabiskan waktu dengan perangkat mereka daripada berinteraksi satu sama lain. Silent scrolling ini membuat komunikasi menjadi terabaikan dan menciptakan jarak emosional. Akibatnya, pasangan merasa tidak dihargai karena perhatian yang seharusnya diberikan kepada mereka malah diarahkan ke layar gadget.

3. Silent Sloth : Beban Rumah Tangga yang Tidak Seimbang

Dalam banyak rumah tangga, istri masih sering menjadi pihak yang menanggung sebagian besar tanggung jawab rumah tangga, mulai dari mengurus anak, membersihkan rumah, hingga memasak. Ketika suami tidak terlibat aktif dan membiarkan istri mengerjakan semuanya sendiri, hal ini dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental pada istri. Beban yang tidak seimbang ini sering kali menjadi sumber frustrasi dan konflik, terutama ketika istri merasa tidak dihargai atau tidak mendapat dukungan yang cukup dari pasangan.

4. Silent Socializing: Komunikasi Diam-Diam yang Mengarah pada Perselingkuhan

Silent socializing adalah fenomena di mana salah satu pasangan secara diam-diam menjalin komunikasi intens dengan rekan kerja atau teman lawan jenis. Awalnya mungkin terlihat sebagai hubungan profesional atau pertemanan biasa, tetapi jika dibiarkan, hal ini bisa berkembang menjadi perselingkuhan emosional atau fisik. Komunikasi diam-diam ini sering kali dimulai dari percakapan ringan yang kemudian berubah menjadi curahan hati, menggantikan peran pasangan dalam memberikan dukungan emosional.

5. Silent Solidarity: Minimnya Momen Berkualitas Bersama

Salah satu cara menjaga keintiman dalam pernikahan adalah dengan meluangkan waktu untuk quality time bersama. Namun, banyak pasangan yang jarang melakukan kegiatan bersama, seperti berkencan, makan malam romantis, atau sekadar berjalan-jalan berdua. Minimnya momen berkualitas bersama ini membuat hubungan terasa monoton dan kehilangan gairah. Ketika pasangan tidak lagi memiliki waktu untuk menikmati kebersamaan, hubungan mereka berisiko menjadi hambar.

Dampak dari Silent Killer dalam Pernikahan

Faktor-faktor silent killer ini mungkin tidak langsung menyebabkan konflik besar, tetapi jika dibiarkan terus-menerus, dampaknya dapat sangat merusak. Beberapa akibat yang sering muncul adalah:

1. Kurangnya Kehangatan Emosional : Pasangan mulai merasa tidak terkoneksi secara emosional, yang bisa menyebabkan rasa kesepian dalam pernikahan.
2. Penurunan Kepuasan Hubungan : Ketika kebutuhan emosional dan fisik tidak terpenuhi, salah satu atau kedua belah pihak mungkin merasa tidak puas dalam hubungan.
3. Peningkatan Risiko Konflik : Silent killer sering kali memicu rasa frustrasi dan kemarahan yang akhirnya meledak dalam bentuk pertengkaran.
4. Peluang Lebih Besar untuk Perselingkuhan: Ketika pasangan merasa diabaikan atau tidak dihargai, mereka lebih rentan mencari perhatian atau dukungan di luar hubungan pernikahan.

Cara Mengatasi Silent Killer dalam Pernikahan

Untuk menghindari ancaman silent killer, pasangan perlu melakukan langkah-langkah berikut:

1. Membangun Komunikasi yang Terbuka
   Jadikan komunikasi sebagai prioritas. Luangkan waktu setiap hari untuk berbicara dari hati ke hati, mendengarkan tanpa menghakimi, dan memahami kebutuhan pasangan.

2. Mengatur Penggunaan Gadget
   Tetapkan batasan penggunaan gadget, terutama di waktu-waktu tertentu seperti saat makan malam atau sebelum tidur. Fokuskan perhatian pada pasangan daripada layar.

3. Berbagi Tugas Rumah Tangga
   Pastikan tanggung jawab rumah tangga dibagi secara adil. Suami dan istri harus saling membantu agar tidak ada yang merasa terbebani secara berlebihan.

4. Menjaga Kepercayaan
   Hindari komunikasi diam-diam dengan lawan jenis yang bisa menimbulkan salah paham atau mengancam kepercayaan dalam hubungan. Selalu jujur kepada pasangan tentang hubungan sosial yang dijalin.

5. Melakukan Quality Time Secara Rutin
   Jadwalkan waktu untuk berkencan atau melakukan aktivitas bersama. Ini bisa menjadi momen untuk memperkuat hubungan dan memperbarui keintiman.

Pernikahan yang bahagia dan langgeng tidak hanya membutuhkan cinta, tetapi juga upaya terus-menerus dari kedua belah pihak. Silent killer seperti kurangnya komunikasi, ketergantungan pada gadget, atau minimnya waktu berkualitas bersama adalah ancaman nyata yang dapat merusak hubungan secara perlahan. Dengan mengenali dan mengatasi faktor-faktor ini, pasangan dapat menjaga keharmonisan dan keutuhan pernikahan mereka. Ingatlah bahwa hubungan yang sehat membutuhkan perhatian, pengertian, dan kerja sama setiap hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun