Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Pemenang Sayembara Penulisan FTV Indosiar, Penulis Buku Antalogi KKN (Kuliah Kerja Ngonten) Elex Media, Penulis Eduparenting, Penulis Cerpen Horor @roli.telkomsel dan penggiat puisi esai di Bandung Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dibalik Stigma Maskulinitas Lelaki Memilih Tidak Bicara Dan Menyimpan Luka

10 Desember 2024   19:00 Diperbarui: 10 Desember 2024   19:00 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : bingimage.com AI

2. Mendorong Dukungan Sosial: Pria perlu diajak untuk lebih terbuka dalam berbagi masalah dengan orang-orang terdekat, baik itu teman, keluarga, maupun profesional.

3. Meningkatkan Akses ke Layanan Kesehatan Mental: Layanan seperti konseling atau terapi perlu dibuat lebih mudah diakses, dengan pendekatan yang ramah terhadap kebutuhan pria.

4. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung: Komunitas, tempat kerja, dan keluarga dapat berperan dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi pria untuk berbicara tanpa takut dihakimi.

Pria yang diam bukan berarti tidak memiliki masalah. Di balik sikap tenangnya, sering kali tersimpan luka emosional yang mendalam. Namun, dengan mengubah cara pandang kita terhadap maskulinitas dan mendukung pria untuk lebih terbuka, kita dapat membantu mereka mengatasi beban emosionalnya. Sebagai masyarakat, kita memiliki tanggung jawab untuk menciptakan ruang di mana semua orang, termasuk pria, merasa aman untuk berbicara dan mencari bantuan. Sebab, kesehatan mental adalah hak setiap manusia, tanpa memandang gender.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun