Ada pasangan yang mengadakan pesta besar-besaran, tapi beberapa tahun kemudian rumah tangganya berakhir di pengadilan agama. Sebaliknya, ada yang menikah sederhana, tanpa resepsi, tapi tetap langgeng dan bahagia sampai tua. Jadi, apa benar pesta mewah itu segalanya?
Mengubah Pola Pikir: Fokus pada Esensi
Penting bagi kita untuk mulai mengubah cara pandang soal pernikahan. Pernikahan bukan tentang menyenangkan semua orang, tapi tentang membangun masa depan bersama. Kalau punya kemampuan untuk mengadakan pesta besar, itu tentu bukan masalah. Tapi kalau harus memaksakan diri, apakah itu keputusan yang bijak?
Kita juga perlu belajar untuk nggak terlalu peduli dengan komentar negatif dari orang lain. Mereka yang suka nyinyir, toh nggak ikut bayar tagihan atau membantu melunasi utang setelah pesta. Yang menjalani hidup adalah pasangan itu sendiri, jadi keputusan seharusnya berdasarkan apa yang terbaik untuk mereka, bukan untuk orang lain.
 Nikah Bahagia, Bukan Sekadar Wah
Resepsi mewah atau sederhana, itu pilihan. Yang penting, pernikahan harus didasari oleh kesiapan, baik mental maupun finansial. Jangan sampai hanya karena ingin terlihat baik di mata orang lain, kita mengorbankan kebahagiaan dan kestabilan di masa depan. Daripada fokus pada kemewahan pesta, kenapa nggak fokus pada bagaimana membangun rumah tangga yang sehat dan bahagia? Ingat, pernikahan adalah perjalanan panjang. Pesta hanyalah satu hari, tapi kehidupan setelahnya adalah realita yang sebenarnya. Jadi, pilih yang sesuai dengan kemampuan, dan nggak usah terlalu ambil pusing sama apa kata dunia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI