- DIY (Do It Yourself): Dekorasi, souvenir, atau bahkan undangan bisa dibuat sendiri dengan bahan-bahan sederhana. Selain menghemat biaya, ini juga memberi sentuhan personal pada pernikahan.
- Gunakan Bantuan Teman: Jika ada teman yang jago fotografi, minta mereka membantu dokumentasi. Atau mungkin ada teman yang bisa menjadi MC atau penyanyi dadakan untuk menghibur tamu.
4. Belajar Mengelola Keuangan Bersama
Persiapan pernikahan adalah waktu yang tepat untuk belajar mengelola keuangan bersama. Sebelum memutuskan untuk menikah, pastikan kalian sudah memiliki gambaran jelas tentang kondisi finansial masing-masing. Diskusikan pendapatan, tabungan, utang, dan bagaimana kalian akan mengatur keuangan rumah tangga nantinya. Buatlah rencana jangka panjang untuk mengatasi tantangan finansial setelah menikah. Jangan sampai euforia pernikahan membuat kalian lupa akan kebutuhan yang lebih besar, seperti tempat tinggal, pendidikan anak, atau tabungan masa depan.
5. Pernikahan Adalah Awal, Bukan Akhir
Banyak pasangan yang terlalu fokus pada acara pernikahan hingga lupa bahwa pernikahan itu sendiri adalah awal perjalanan panjang. Biaya pernikahan hanyalah pintu masuk ke dunia baru yang penuh dengan tanggung jawab. Oleh karena itu, jangan memaksakan diri mengadakan pesta besar-besaran jika itu hanya akan membuat kalian terlilit utang setelah menikah. Fokuslah pada hal-hal yang benar-benar penting, seperti membangun komunikasi yang sehat, merencanakan masa depan, dan menjaga kebahagiaan bersama.
6. Tidak Ada BPJS untuk Biaya Nikah
Ini fakta lucu, tapi benar: menikah tidak dicover oleh BPJS. Oleh karena itu, setiap rupiah yang dikeluarkan untuk pernikahan berasal dari kantong kalian sendiri. Maka, jangan pernah mengabaikan pentingnya menabung sejak dini. Bahkan jika kalian belum memiliki pasangan, tidak ada salahnya mulai menyisihkan sebagian pendapatan untuk dana pernikahan di masa depan.
7. Cinta Itu Penting, Tapi Finansial Juga Krusial
Memang benar bahwa cinta adalah fondasi sebuah pernikahan. Tapi, cinta saja tidak cukup untuk membayar tagihan atau membeli kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, memiliki kesiapan finansial adalah salah satu bentuk tanggung jawab dalam memulai rumah tangga. Dengan rencana yang matang, kalian bisa membangun kehidupan yang stabil tanpa tekanan finansial berlebihan.
So, Bisakah menikah dengan Nol Rupiah?