Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Pemenang Sayembara Penulisan FTV Indosiar, Penulis Buku Antalogi KKN (Kuliah Kerja Ngonten) Elex Media, Penulis Eduparenting, Penulis Cerpen Horor @roli.telkomsel dan penggiat puisi esai di Bandung Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Curhat dengan Lawan Jenis Setelah Menikah adalah Maut

30 November 2024   13:12 Diperbarui: 30 November 2024   13:33 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Membandingkan Pasangan dengan Teman Curhat  
   Saat seseorang curhat tentang pasangannya, sering kali ia fokus pada kekurangan pasangannya. Di saat yang sama, teman curhat lawan jenis ini bisa tampil sebagai pendengar yang baik, penuh pengertian, dan "tanpa cacat." Hal ini memicu perbandingan tidak sehat yang dapat mengikis rasa cinta terhadap pasangan.

3. Awal dari Perselingkuhan Emosional  
   Banyak kasus perselingkuhan berawal dari hubungan pertemanan biasa yang kemudian berkembang menjadi hubungan emosional yang lebih dalam. Perselingkuhan emosional ini sering kali dianggap "tidak berbahaya" karena tidak melibatkan kontak fisik. Padahal, dampaknya bisa sama menyakitkan seperti perselingkuhan fisik.

Menjaga Pernikahan dengan Bijak

Pernikahan adalah tentang komitmen, komunikasi, dan keterbukaan. Dalam menghadapi masalah rumah tangga, pasangan yang bijak seharusnya menjadikan satu sama lain sebagai tempat utama untuk berbagi. Jika ada hal yang mengganjal, alih-alih mencari pelarian ke teman lawan jenis, lebih baik mencoba langkah-langkah berikut:

1. Komunikasi Terbuka dengan Pasangan  
   Jangan takut untuk berbicara jujur tentang perasaan dan masalah yang dihadapi. Komunikasi adalah kunci untuk memahami satu sama lain dan mencari solusi bersama.

2. Mencari Teman Curhat yang Tepat  
   Jika merasa perlu berbicara dengan orang lain, pilihlah teman curhat yang tidak berpotensi merusak hubungan, seperti sahabat sesama jenis atau keluarga dekat. Mereka bisa memberikan perspektif yang objektif tanpa menimbulkan risiko emosional.

3.  Libatkan Ahli Jika Diperlukan  
   Dalam beberapa kasus, masalah rumah tangga membutuhkan pandangan dari pihak ketiga yang profesional, seperti konselor pernikahan. Pendekatan ini lebih aman dan efektif dibandingkan curhat dengan teman lawan jenis.

4. Menguatkan Ikatan Pernikahan  
   Luangkan waktu untuk memperkuat hubungan dengan pasangan, misalnya dengan melakukan aktivitas bersama, merencanakan kencan, atau sekadar mengobrol santai tanpa gangguan. Hubungan yang erat akan meminimalisasi kebutuhan untuk mencari pelarian di luar.

Menghindari Celah dalam Hubungan

Pernikahan, seperti tanaman, membutuhkan perawatan dan perhatian terus-menerus. Ketika seseorang memilih untuk curhat dengan lawan jenis, ia mungkin merasa sedang mencari solusi. Namun, tanpa disadari, ia bisa saja sedang membuka peluang bagi "tangan lain" untuk mengganggu hubungan tersebut. Fenomena ini tidak hanya terjadi pada satu atau dua pasangan, tetapi seolah menjadi sesuatu yang dianggap normal di masyarakat. Namun, normal bukan berarti benar. Kebiasaan ini harus dilihat dengan kacamata kritis agar tidak merusak komitmen pernikahan.

Curhat dengan lawan jenis setelah menikah adalah tindakan yang memerlukan kehati-hatian. Meskipun tampak sederhana, tindakan ini dapat memengaruhi kepercayaan, cinta, dan komitmen dalam pernikahan. Oleh karena itu, alih-alih mencari kenyamanan dari orang lain, jadikan pasangan sebagai teman terbaik untuk berbagi. Dengan komunikasi yang terbuka dan pendekatan yang bijak, setiap masalah rumah tangga dapat diselesaikan tanpa harus membuka celah bagi gangguan dari luar. Pernikahan adalah perjalanan bersama yang penuh tantangan. Menghadapinya sebagai tim dengan pasangan adalah langkah terbaik untuk menjaga cinta tetap utuh dan tumbuh sepanjang waktu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun