Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Penulis Poem, Eduparenting, Trip, dan Ghost Story. Sangat Menyukai Traveling dan Dunia Literasi Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Uang Tidak Menjamin Pernikahan Bahagia, Tapi Tanpa Uang, Lebih Tidak Menjamin Lagi

13 November 2024   16:11 Diperbarui: 13 November 2024   16:15 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Uang Tidak Menjamin Pernikahan Bahagia, Tapi Tanpa Uang? Lebih Tidak Menjamin Lagi!"



Pernikahan sering kali dianggap sebagai langkah besar dalam kehidupan seseorang. Dalam prosesnya, ada banyak elemen yang perlu dipersiapkan, mulai dari cinta, komitmen, hingga finansial. Salah satu ungkapan yang sering kita dengar adalah, "Uang tidak menjamin kebahagiaan dalam pernikahan." Kalimat ini sering kali digunakan untuk mendorong pasangan agar tidak terlalu khawatir soal finansial saat memutuskan menikah. Namun, realitas kehidupan sehari-hari menunjukkan bahwa tanpa uang, membangun rumah tangga menjadi jauh lebih sulit. Karena pada kenyataannya tagihan listrik tidak bisa dibayar dengan cinta!

Memang benar, menikah bisa dilakukan secara sederhana, misalnya dengan akad di KUA tanpa pesta besar. Namun, pernikahan bukan hanya tentang hari perayaan. Setelah acara selesai, kehidupan rumah tangga yang sesungguhnya dimulai. Dan di sinilah persoalan finansial mulai memainkan perannya. Tagihan listrik, kebutuhan pangan, biaya kesehatan, dan kebutuhan sehari-hari lainnya tetap harus dipenuhi. Cinta sebesar apa pun, tidak bisa membayar semua itu.

Kehidupan rumah tangga membutuhkan stabilitas, dan salah satu faktor pendukung utamanya adalah keuangan yang cukup. Ketika kebutuhan dasar tidak terpenuhi, konflik dalam rumah tangga bisa lebih mudah muncul. Misalnya, tekanan untuk membayar tagihan atau ketidakmampuan menyediakan kebutuhan anak dapat memicu stres dan ketegangan dalam hubungan.

Seiring Perubahan Zaman, Biaya Hidup Akan Semakin Tinggi

Jika dibandingkan dengan generasi orang tua kita, biaya hidup saat ini jauh lebih kompleks. Generasi sebelumnya mungkin hanya perlu fokus pada kebutuhan primer seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Sementara itu, generasi kita dihadapkan pada berbagai kebutuhan tambahan, seperti biaya pendidikan anak yang mahal, asuransi kesehatan, hingga biaya hiburan yang kini hampir menjadi kebutuhan pokok. Belum lagi, kondisi ekonomi global yang tidak menentu semakin menambah tekanan. Harga kebutuhan pokok terus naik, sementara pendapatan sering kali tidak sebanding dengan inflasi. Dalam kondisi seperti ini, memulai pernikahan tanpa persiapan finansial yang memadai bisa menjadi tantangan besar.

Cinta Memang Penting, Tapi Cinta Saja Tidak Cukup

Tidak ada yang meragukan bahwa cinta adalah fondasi utama dalam pernikahan. Namun, cinta saja tidak cukup untuk menjaga rumah tangga tetap harmonis. Pernikahan adalah kombinasi antara hubungan emosional, komitmen, dan tanggung jawab. Salah satu tanggung jawab terbesar adalah memastikan kebutuhan pasangan dan anak terpenuhi. Bukan berarti kita harus kaya raya sebelum menikah. Namun, memiliki pekerjaan yang stabil dan penghasilan yang cukup adalah hal penting yang harus dipertimbangkan. Mapan secara finansial bukan berarti memiliki segalanya, tetapi cukup untuk memenuhi kebutuhan harian, tanpa harus kelabakan mencari penghasilan untuk mencukupi biaya makan sehari-hari. Tanpa pengelolaan finansial yang baik, bahkan pasangan yang saling mencintai pun, pada ujungnya bisa menghadapi kesulitan bahkan bisa berujung pada perceraian.

Pentingnya Perencanaan Keuangan

Bagi pasangan yang sedang merencanakan pernikahan, penting untuk berdiskusi secara terbuka tentang kondisi finansial masing-masing. Ini bukan hanya tentang berapa banyak uang yang dimiliki, tetapi juga bagaimana mengelolanya. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

1. Membuat Anggaran Rumah Tangga  
   Diskusikan pengeluaran bulanan, mulai dari kebutuhan pokok hingga dana darurat. Pastikan ada alokasi untuk tabungan agar memiliki cadangan jika terjadi situasi tak terduga.

2. Menentukan Prioritas  
   Sepakati apa yang menjadi prioritas dalam rumah tangga. Apakah itu pendidikan anak, investasi, atau membeli rumah. Dengan menentukan prioritas, pasangan bisa lebih fokus pada tujuan bersama.

3. Mengelola Utang  
   Jika salah satu atau kedua pasangan memiliki utang, penting untuk merencanakan cara melunasinya. Utang yang tidak dikelola dengan baik bisa menjadi beban besar dalam rumah tangga.

4. Berinvestasi pada Diri Sendiri  
   Sebelum menikah, pastikan memiliki keterampilan atau pekerjaan yang stabil. Ini akan memberikan rasa aman, baik bagi diri sendiri maupun pasangan.

5. Jangan Hanya Mengandalkan "Rezeki Pasti Ada" tanpa adanya usaha.
Ungkapan seperti "rezeki pasti ada kalau sudah menikah" sering kali menjadi pegangan. Namun, rezeki tidak akan datang jika kita tidak berusaha. Pernikahan adalah kerja sama dua orang untuk membangun kehidupan yang lebih baik. Ini berarti keduanya harus aktif mencari peluang dan bekerja keras. Mengandalkan keyakinan semata tanpa usaha nyata hanya akan membawa kekecewaan. Cinta memang bisa memberikan motivasi, tetapi upaya untuk mempersiapkan diri secara finansial adalah bukti nyata dari komitmen terhadap pasangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun