Pernikahan selalu dianggap sebagai tujuan hidup yang sakral dan penting, baik dari sudut pandang budaya maupun agama. Namun, di era modern ini, banyak wanita yang merasa enggan untuk terikat dalam sebuah pernikahan. Padahal, pernikahan adalah sesuatu yang dulunya dianggap sebagai kebahagiaan dan pelengkap hidup. Mengapa banyak wanita sekarang berpikir dua kali sebelum memutuskan untuk menikah? Berikut beberapa alasan yang seringkali membuat wanita ragu untuk melangkah ke jenjang pernikahan.
1. Wanita Merasa Kurang Diperhatikan Setelah Menikah
Salah satu alasan utama yang sering diutarakan oleh wanita adalah bahwa perhatian suami setelah menikah cenderung berkurang. Ketika masih pacaran atau dalam tahap pendekatan, banyak pria berusaha sekuat tenaga untuk membuat pasangannya merasa istimewa.Â
Namun, setelah menikah, realitasnya sering berubah. Pria yang dulunya romantis dan penuh perhatian, mulai teralihkan oleh kesibukan pekerjaan, tanggung jawab keluarga, atau bahkan hobi dan teman-temannya.Â
Terkadang, pria berpikir bahwa hal-hal kecil yang dulu mereka lakukan saat pacaran sudah tidak penting lagi setelah menikah. Padahal, bagi banyak wanita, perhatian dan romantisme kecil tetap penting dan merupakan bentuk rasa cinta yang membuat mereka merasa dihargai.
Wanita yang terbiasa dengan perhatian dan kasih sayang mungkin merasa kehilangan, dan ini bisa menjadi pemicu perasaan kesepian dalam pernikahan. Tidak jarang, mereka merasa seperti diabaikan dan tidak lagi diprioritaskan, sehingga memunculkan kekhawatiran akan hal ini sebelum memutuskan untuk menikah.
2. Takut Kehilangan Karier dan Kemandirian
Banyak wanita modern yang memiliki karier sukses dan merasakan kepuasan dari pekerjaan mereka. Menikah sering kali diartikan sebagai komitmen penuh untuk keluarga, dan tidak sedikit wanita yang takut bahwa pernikahan bisa menghambat pencapaian karier mereka.Â
Anggapan bahwa wanita harus merelakan pekerjaannya untuk fokus pada rumah tangga masih ada di masyarakat kita. Tidak semua pria terbuka untuk mendukung karier istri mereka, dan beberapa masih mengharapkan wanita untuk fokus mengurus anak dan rumah.
Selain itu, wanita yang mandiri mungkin merasa takut kehilangan kebebasan dalam membuat keputusan-keputusan penting. Mereka khawatir akan menghadapi situasi di mana suami atau keluarga besar suami ikut campur dalam urusan pribadi mereka. Bayangan kehilangan kemandirian dan terjebak dalam peran tradisional membuat banyak wanita enggan untuk menikah dan memilih fokus pada karier serta kehidupan pribadi mereka yang telah berjalan dengan baik.
3. Perubahan Fisik Membuat Insecure
Tidak bisa dipungkiri bahwa setelah menikah, banyak wanita mengalami perubahan dalam hal penampilan. Kehamilan, menyusui, dan mengurus anak sering kali membawa perubahan pada tubuh wanita, dari berat badan yang bertambah hingga waktu yang terbatas untuk merawat diri.Â
Sayangnya, standar kecantikan di masyarakat kita masih sering kali berfokus pada penampilan fisik yang ramping dan ideal, dan perubahan ini bisa membuat banyak wanita merasa tidak percaya diri.