Perlahan, aku menyelesaikan minumanku. Piring kecil itu kini kosong, tapi aromanya masih melekat di udara, seperti sisa-sisa kenangan manis yang sulit dihilangkan. Aku menyadari, kopi ini telah mengajarkanku satu hal: kesederhanaan memiliki kekuatan yang magis untuk membuat seseorang merasa lebih hidup. Cara minum yang perlahan, menyisip setiap bulir kopi dengan tenang, adalah meditasi pagi yang membawa damai di hati.
Dengan langkah ringan, aku meninggalkan tempat itu, membawa kenangan tentang "Kopi Nangkuban" yang akan selalu tertinggal di ingatan. Rasanya seperti membawa sekotak kecil kebahagiaan dari sebuah ritual sederhana di pagi hari Bandung yang cerah.
Setelah menyelesaikan sarapanku, aku melanjutkan perjalanan dengan perasaan puas. Potato baked yang baru saja kunikmati menghangatkan tubuh dan memberikan semangat baru untuk kembali menjalani kesibukan. Berburu waktu menyusuri setiap sudut kota. Bagiku Bandung selalu menjadi tempat sempurna untuk persinggahan yang lama. Karena setiap sudutnya selalu punya cerita penuh warna, dan aku bersyukur bisa menjadi bagian dari narasi pagi yang sempurna ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI