Saat matahari mulai condong ke barat, aku menyadari bahwa waktuku di sini akan segera berakhir. Namun, masjid ini meninggalkan sesuatu dalam hatiku. Sebuah perasaan damai yang tak bisa kutemukan di tempat lain, perasaan yang seolah menenangkan seluruh kecemasan dan keraguanku. Langkahku meninggalkan masjid dengan berat hati, tapi aku tahu, suatu hari, Masjid Raya Al Jabbar akan kembali memanggilku, membawaku pulang untuk kembali duduk di selasarnya, menikmati ketenangan yang dibisikkan oleh angin dan air di sekitar danau buatan.
Aku tahu, panggilan itu akan terus berulang. Al Jabbar, masjid megah di ujung kota Bandung ini, bukan sekadar tempat. Ia adalah rumah bagi hati-hati yang mencari kedamaian dalam damainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H