1. Kebiasaan Mengonsumsi Konten Hiburan Cepat. Dengan terbiasanya Gen Z mengonsumsi konten cepat seperti video singkat di YouTube, TikTok, dan platform media sosial lainnya, mereka cenderung lebih mudah bosan dan kurang sabar.
 Lingkungan kerja yang sering kali monoton dan membutuhkan ketekunan tidak selalu sesuai dengan ekspektasi mereka yang cenderung menginginkan hasil instan. Alhasil, mereka sering kali merasa pekerjaan tidak memenuhi kebutuhan mereka akan tantangan dan kepuasan langsung.
2. Pola Pikir Berorientasi Fleksibilitas. Gen Z banyak menaruh harapan pada fleksibilitas waktu dan tempat kerja. Sayangnya, tidak semua pekerjaan menyediakan fleksibilitas yang diinginkan ini.Â
Ketika mereka merasa terlalu terikat dengan aturan kerja konvensional, mereka cenderung kehilangan motivasi. Budaya kerja yang mengutamakan kehadiran fisik dan jam kerja yang ketat kerap membuat Gen Z merasa tertekan dan tidak nyaman, sehingga akhirnya menurunkan komitmen mereka dalam bekerja.
3. Tuntutan Keseimbangan Antara Kerja dan Kehidupan Pribadi. Gen Z tumbuh dengan kesadaran tinggi akan pentingnya kesehatan mental dan keseimbangan hidup.Â
Berbeda dengan generasi sebelumnya yang rela bekerja keras untuk mencapai stabilitas karier, banyak dari mereka lebih memilih pekerjaan yang tidak mengorbankan keseimbangan hidup mereka.Â
Menurut survei Deloitte, sekitar 60% Gen Z lebih memilih karier yang tidak mengganggu kehidupan pribadi mereka. Ketika pekerjaan dianggap mengganggu waktu pribadi, mereka lebih mudah kehilangan motivasi dan bahkan memutuskan untuk berhenti.
Apakah Gen Z Memiliki Mental Yang Lebih Lemah?
Salah satu pandangan yang berkembang adalah bahwa generasi Z memiliki mental yang lebih lemah dibandingkan generasi X dan Y. Meski pandangan ini memicu perdebatan, ada beberapa alasan yang memperkuat argumen ini:
1. Paparan Berlebihan Terhadap Media Sosial. Generasi Z adalah generasi pertama yang benar-benar tumbuh dalam lingkungan media sosial, yang menciptakan tekanan sosial yang luar biasa.Â
Media sosial sering kali menampilkan kesuksesan, kekayaan, dan gaya hidup yang mewah, yang tidak realistis untuk semua orang.Â