Sebagai penutup perjalanan kuliner ini, aku mengambil segelas teh tawar panas dari yang disajikan di pojokan toko. Teh ini gratis, tetapi terasa sangat berharga sebagai penutup sempurna. Teh tawar ini menjadi kontras yang tepat bagi manisnya kue yang baru saja aku nikmati. Momen ini seperti pesan sederhana, bahwa kebahagiaan sejati seringkali tersembunyi dalam hal-hal kecil, seperti secangkir teh yang menyejukkan hati. Toko kue ini telah menjadi saksi banyak generasi, tempat dimana kue-kue tradisional tetap hidup dan bercerita. Mungkin suatu saat, aku akan kembali lagi ke sini, menelusuri kisah-kisah lain yang tersimpan dalam setiap kue dan dalam setiap gigitan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H