Anak juga perlu diberi banyak pemahaman tentang bagaimana ia harus bersikap di lingkungan sekolahnya, sebagai upaya ia bersosialisasi dengan baik di masa depan.Â
Jangan biarkan anak bermental lemah, dengan gampang dibully dan dirundung oleh teman-temannya, sebaliknya jangan juga biarkan anak bersikap provokatif dan suka memicu permusuhan apalagi saling membully antar teman-temannya. Tanamkan moral, cara bicara dan bersikap yang baik pada anak sejak dini.Â
Point terpenting lainnya, jangan juga menganggap cerita anak kita seratus persen betul, sehingga kita beranggapan subjektif dan berpikir anak kita tidak pernah melakukan kesalahan.Â
Terkadang kita justru harus lebih berlapang dada dan menerima masukan secara lebih terbuka. jika anak kita berbuat kesalahan maka sebagai orangtua jangan bersikap defensif, dengan menyimpulkan secara sepihak bahwa anaknya selau korban dari para trouble maker. Coba analisis dan terima masukan dari lingkungan sekitar.Â
Jika ternyata memang terbukti anak kita berbuat salah, ajarkan ia untuk meminta maaf, mendisiplinkan sesuai porsinya, dan berupaya mengajarinya untuk tidak mengulangi kesalahannya. Anak harus diberi pemahaman bahwa setiap kesalahan yang dia buat, akan selalu ada konsekuensi sangsi sosial dalam lingkungan.Â
Sebaliknya jika anak jelas berbuat salah, dan orangtuanya justru ikut membela habis-habisan dengan bersikap defensif, maka anak akan tumbuh menjadi karakter yang sulit menerima perbaikan dan cenderung mengulang kesalahannya.Â
Menjadi orangtua memang bukanlah hal yang mudah. Tapi jika bukan kita para orangtua yang mengarahkan anak-anak menjadi lebih baik, lalu siapa lagi yang akan mendidik generasi bangsa agar memiliki moral yang baik?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H