Kebanyakan dari kita menganggap kalau pesen air putih pas lagi makan diluar itu berarti 'hemat'. Padahal mindset itu nggak sepenuhnya bener dan harusnya justru dirubah jadi pesen air putih itu 'sehat' bukan cuma hemat. Karena justru orang-orang yang lebih aware soal kesehatan akan lebih paham, tentang pentingnya kita minum air putih dibandingkan air berwarna warni yang memiliki kandungan gula tinggi.Â
Berkaca dari kasus diabetes anak yang marak di negara kita, seharusnya jadi catatan bagi para orangtua untuk membiasakan anak lebih banyak minum air putih daripada air kemasan.  Apalagi saat sedang makan diluar, bayangkan berapa banyak kandungan kalori dan gula yang sudah kita konsumsi, jika yang kita  makan junk food dan ditutup dengan minuman manis.Â
Sekali dua kali mungkin tidak terlihat dampaknya, tapi lama kelamaan gula yang menumpuk ditubuh kita akan mulai membebani liver karena tubuh akan kesulitan untuk mengolahnya. Lama kelamaan akan menumpuk membentuk lemak dan melebar ke berbagai organ manusia lainnya. Ketika lemak di perut meningkat, maka lemak dipembuluh darah juga akan meningkat sehingga terjadilah ketidakseimbangan metabolisme, seperti obesitas, resisten insulin, diabetes, gagal jantung, gagal ginjal sampai stroke dan bahkan kanker.Â
Menurut Dokter Spesialis Anak, Universitas Gajah Mada, dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc, Sp, A atau yang biasa dikenal dengan dr. Denta menjelaskan tidak ada satu organpun didalam tubuh manusia yang bisa bebas dari komplikasi akibat konsumsi gula berlebih.Â
Sebagai contoh pada organ ginjal, kebanyakan gula yang dikonsumsi dapat mengakibatkan ginjal bekerja terlalu keras sehingga mengakibatkan fungsi ginjal terganggu dan berdampak pada penyakit gagal ginjal. Sebenarnya hampir semua orang sudah tau, tentang betapa bahayanya konsumsi gula berlebih, namun mengingat banyaknya masyarakat yang sudah mengalami adiksi gula, sehingga menjadi tantangan yang sulit untuk menghentikan pola kebiasaan mengkonsumsi manis.Â
Masalah adiksi gula akan membuat seseorang tidak bisa lagi berpikir jernih, mau sepintar apapun latar belakang pendidikannya, tidak akan berpengaruh! Apalagi ditambah maraknya minuman-minuman manis yang kian viral saat ini, seperti es kopi, es boba dan lain-lain yang menjadikan masyarakat lebih sulit lagi menahan godaan untuk tidak mengkonsumsi minuman manis.Â
Sulit memang membatasi diri dilingkungan yang ekosistemnya sangat mendukung konsumsi gula berlebih, bahkan disetiap sudut tempat saja, kita bisa dengan mudah menemukan kedai yang menjual minuman berpemanis. Semudah itu dan semurah itu juga harga yang ditawarkan! Bagaimana minuman-minuman manis itu tidak menggoda semua orang, terutama anak-anak yang cenderung suka rasa manis. Belum lagi ditambah bentuk kemasannya yang lucu dan menarik! Anak-anak bisa dipastikan banyak yang ketagihan.Â
Hal ini terbukti juga dengan meningkatnya kasus diabetes dan gagal ginjal pada anak di Indonesia. Sebenernya pembiasaan pola makan pada anak masih bisa dirubah karena mereka masih kecil dan masih bisa diarahkan. Pentingnya orangtua untuk lebih aware dan mengedukasi anak sejak dini, agar tidak terbentuk pola kebiasaan yang buruk hingga dewasa.Â
Cara sederhana yang bisa dilakukan sebagai orangtua adalah dengan menanamkan mindset pada anak bahwa minum air putih itu lebih sehat. Terapkan pola wajib mengkonsumsi minum air putih minimal 8 gelas perhari, dan tidak lupa juga untuk membawa tumbler berisi air putih saat di tempat wisata, agar saat haus tidak tergoda untuk membeli minuman manis  yang berkalori tinggi.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!