Tepat di hadapan mata, secangkir es Doger yang tadinya akan saya nikmati dengan tawa riang berubah jadi derai airmata. Karena bukan hanya es Doger yang tidak jadi saya nikmati, tapi juga gelasnya yang harus saya ganti karena pecah!
Semua tragedi es Doger berakhir dengan jeweran emak di kuping, karena akhirnya beliau datang ke sekolah, untuk mengganti rugi gelas yang sudah saya pecahkan.Â
Tapi pada akhirnya saya tetap berhasil menikmati kesegaran es Doger, meski saat menikmatinya sambil berderai airmata karena Omelan emak yang masih berlanjut sampai di rumah!Â
Nostalgia singkat itu kembali terlintas dalam pikiran saya, saat kembali menikmati segelas es Doger setelah puluhan tahun berlalu. Es legendaris yang rasanya tetap manis dalam ingatan anak SD generasi 90 an.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI