"Nak, Setelah kalian dewasa, jadilah anak-anak yang sukses!"
Pesan seorang ayah pada keempat orang anaknya.
Dan saat mereka mulai tumbuh dewasa, satu persatu anak-anak itu tumbuh menjadi orang yang sukses dan berpendidikan tinggi, Namun satu persatu anak-anak itu mulai meninggalkan orangtuanya dengan alasan yang berbeda-beda.
Si Sulung?
Ia mendapat pekerjaan di luar pulau, jabatannya yang semakin tinggi di kantor membuatnya semakin sibuk, hingga kadang ia lupa menanyakan, bagaimana kabar Ayah dan Ibunya yang sudah tak ia kunjungi bertahun-tahun.
Lalu bagaimana putri kedua mereka?
Ia sukses membuka usaha catering dan ia juga sudah berumah tangga. Kesibukan yang padat, membuatnya tak ada waktu lagi untuk mengunjungi orangtuanya.
Lalu bagaimana putri ketiga mereka?
Ia menjadi seorang pramugari, profesi itu mengharuskannya selalu berpergian ke luar negara.
Terakhir si bungsu, putra terakhir mereka?
Ia pun sukses mengejar mimpinya, menuntut ilmu dengan beasiswa pendidikan yang didapatnya. Sama seperti si Sulung, bertahun-tahun ia tak pernah pulang atau bertanya tentang kabar kedua orang tuanya.
Si ibu menghela napas panjang, matanya menatap sebuah foto ketika anak-anak mereka masih kecil. "Pak, ibu rindu... pada hari dimana rumah ini berisik, hari dimana rumah ini berantakan mainan... ibu ingin kembali ke hari itu" si ibu tersenyum kecut, perlahan airmata menetes di pipinya.
"Bu, jangan begitu! Mereka semua sudah dewasa dan sudah punya kehidupan masing-masing! Mereka semua sukses Bu, kita harus bangga!" si Ayah mencoba menghibur si Ibu, meski nyatanya hatinya pun sedih.
"Iya Pak, kita berhasil membesarkan mereka menjadi anak-anak yang sukses, tapi kita gagal membesarkan mereka menjadi anak-anak yang berbakti..."
Si bapak tertunduk lesu, ia lupa seharusnya dulu ia pun berpesan pada anak-anaknya "Nak, Jangan hanya menjadi orang sukses, tapi jadilah anak yang baik... yang ketika Ayah dan Ibu sudah renta, Jangan Tinggalkan kami dalam kesepian..."
*Beberapa hari kemudian, kedua orang lansia itu ditemukan sudah tiada, mereka terbaring sambil memeluk foto keluarga, yang sempat diabadikan bersama*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H