Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Penulis Poem, Eduparenting, Trip, dan Ghost Story. Sangat Menyukai Traveling dan Dunia Literasi Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Maafkan Ibumu Nak

21 Juli 2024   16:21 Diperbarui: 21 Juli 2024   16:42 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Maafkan aku Nak, Aku bukan ibu yang bisa memberimu kemewahan" ujar seorang wanita sambil memandang anaknya yang baru beberapa bulan lalu ia lahirkan. Mata wanita itu memandang lekat bayi dalam gendongannya yang tersenyum tanpa beban, ia nampak begitu bahagia. Kehangatan pelukan ibunya seakan sudah memberikan kenyamanan yang ia butuhkan.

Si kecil tak tahu bahwa dalam pikiran ibunya sedang berperang sekelimut beban, tentang bagaimana ia mampu memberikan kehidupan layak untuk si kecil yang ia sudah hadirkan ke dunia ini melalui rahimnya.

"Mampukah ia memberikannya tempat tidur yang layak? sementara saat ini pun, si ibu tinggal di gubug yang sudah reyot.

"Mampukah ia memberikannya makanan yang bergizi? sementara saat ini pun si ibu seringkali menahan lapar, saat tak ada satupun dagangannya yang laku terjual.

"Mampukah ia memberikannya kasih sayang yang cukup? sementara saat ini pun, si ibu berjuang hidup sendiri tanpa ada seorang pun yang peduli.

Si Ibu menghela napas panjang, airmata mulai meleleh di pipinya.

"Anakku... Tumbuhlah Kuat dan Jadilah manusia Hebat! Hingga kelak suatu saat, Kau bisa memberi banyak manfaat...."

Si anak tersenyum, ia seakan meng Aamiin kan doa ibunya. Kali ini si ibu pun ikut tersenyum dengan airmata yang masih menetes.

"Ibu hanya punya doa ini untukmu Nak, dan doa inilah yang memperkuat langkah ibu untuk menjagamu"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun