Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Penulis Poem, Eduparenting, Trip, dan Ghost Story. Sangat Menyukai Traveling dan Dunia Literasi Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Berburu Kuliner Semarang Pinggiran Jalan

20 April 2024   17:01 Diperbarui: 20 April 2024   19:58 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya pun memesan sepiring nasi goreng babat, sedangkan suami saya memesan bakmi jowo goreng, dan sebotol minuman temulawak. Aroma khas dari nasi goreng Babat khas Jawa yang asapnya memenuhi kedai, auto membuat saya langsung ngiler. Tak sabar untuk segera mencicipinya! Untungnya hari itu pengunjung tidak terlalu ramai, sehingga makanan yang dipesan bisa disajikan lebih cepat.

Sumber : Dokpri
Sumber : Dokpri

Sumber : Dokpri
Sumber : Dokpri

Sepiring nasi goreng babat yang manis pedas gurih dengan aroma Smoky yang khas, membuat saya makan dengan sangat lahap. Saya sempat mencicipi bakmi jowo goreng pesanan suami saya, bumbunya agak sedikit manis tapi rasanya tetap enak kok! Cuma sedikit perbedaan dari kami orang Bandung yang terbiasa dengan bumbu dasar Asin Gurih, mungkin harus sedikit adaptasi dengan rasa masakan Jawa yang cenderung bumbunya lebih legit dan manis. But Overall semua makanan khasnya enak-enak kok

Sumber : Dokpri
Sumber : Dokpri

Sepoi-sepoi angin malam Semarang yang hangat ditemani dengan sebotol Temulawak dicampur dengan Es Batu, ikut menyegarkan hati dan pikiran kami malam itu. Jeda dan suasana baru terkadang sangat kita butuhkan untuk menghilangkan Jemu. Kita butuh sejenak bersantai bukan karena kita pemalas, tapi karena kita manusia biasa yang juga butuh beristirahat! Karena hidup tidak selalu tentang kebahagian kompleks yang harus dikejar dengan kecepatan, terkadang kita butuh waktu untuk berpikir tenang, menyehatkan mental dan kembali berjuang dengan jalur kita. Tak perlu terlalu terburu-buru, karena setiap langkah manusia tidak sama. Selama kita bisa mencoba bahagia di jalur langkah kita, maka nikmatilah! Dengan nikmat itu, kita bisa mengerti makna "Bersyukur." 

        

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun