Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Penulis Poem, Eduparenting, Trip, dan Ghost Story. Sangat Menyukai Traveling dan Dunia Literasi Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Stop Tanya "Kenapa?" Saat Hari Raya

2 April 2024   12:51 Diperbarui: 2 April 2024   12:54 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ngomong-ngomong Lebaran sebentar lagi nih, sebagian dari kita ada yang udah excited banget nggak sabar buat kumpul bareng keluarga besar, tapi nggak sedikit juga yang justru menghindari momen kumpul keluarga ini. Why? Yang pasti mungkin keluarganya bukan tempat yang nyaman buat pulang. Nggak semua orang seberuntung itu, punya keluarga yang meski sederhana tapi kompak dan saling support, makanya moment lebaran pasti jadi moment yang paling dirindukan. Tapi kalau yang isiannya keluarga besarnya cuma orang- orang toxic yang kumpul cuma buat ngegibah atau saling pamer pencapaian, saya yakin pasti ini yang jadi alasan utama buat menghindari moment kumpul keluarga. 

But why kamu harus menghindar? Mungkin karena terlalu malas dengan berbagai pertanyaan yang menjudge, seolah kamu adalah tersangka yang harus menjelaskan ke semua orang. Tentang Kenapa kamu belum lulus? Kenapa kamu belum punya pekerjaan? Kenapa kamu belum menikah? Kenapa belum punya rumah? Kenapa belum punya anak? Dan kenapa-kenapa lainnya, yang sebenarnya kamu sendiri nggak tahu jawabannya apa. Dan keluarga seolah menutut penjelasannya sedetail-detailnya dari kamu. Karena mereka meng compare  hidupmu dengan hidup kerabat lainnya, yang bisa dibilang lebih dahulu sampai dititik pencapaian. What a nuisance! This is so Frustrating! 

Tanpa kita sadari, pertanyaan-pertanyaan yang terlontar dengan dalih basa-basi itu, sebenarnya bisa menjadi pisau tajam yang menancap dihati seseorang yang bisa membuatnya frustasi dan menuntut dirinya lebih dari kemampuannya. Kita tidak pernah tau seberapa keras seseorang sedang berjuang dengan jalannya, mungkin yang kita pikir "Loh kok dia udah lulus sekolah tinggi,  malah jadi pengangguran?" Padahal kita tidak pernah tau, seberapa banyak kertas lamaran pekerjaan yang ia kirimkan, kita hanya bisa berkomentar apa yang kita lihat, tanpa tau apa yang melatarbelakanginya. 

Terkadang ada banyak hal terjadi diluar kendali kita, semua itu bukan kita yang punya Andil, tapi Tuhan! Takdir! Dan apa yang harus kita lakukan ketika kita diberikan takdir yang berbeda dari orang-orang yang jalannya dimuluskan? Jika kita pun tidak tau dengan ketetapan takdir yang ditentukan Tuhan pada kita, dan lalu Ada yang bertanya Kenapa? Haruskah Tuhan yang menjawabnya langsung? Cobalah untuk berhenti mencari tau tentang sesuatu yang mungkin seseorang yang Anda tanyai juga sedang sangat frustasi menjalaninya. 

Perlu diingat bahwa tidak semua hal harus ada jawabannya, karena hidup bukanlah soal matematika. Ada banyak hal didunia ini yang cukup kita jalani dengan sabar, ikhlas dan tawakal, tanpa harus mencari tau jawabannya "Kenapa ini terjadi?"  

Fokuslah pada kata-kata positif yang memotivasi, daripada terus mencari tau apa yang terjadi. Sehingga konteks "Keluarga Tempat Pulang" bisa menjadi moment yang paling dirindukan karena berkumpulnya orang-orang dengan "positif vibes" yang saling support, sehingga beberapa orang tidak akan berpikir untuk menghindar atau lari dari moment kumpul keluarga.  

But however bagi Anda yang memang berada dalam lingkungan keluarga yang Toxic, Don't forget to Remember this  "Kita memang tidak pernah bisa mengatur omongan orang lain, Tapi kita masih bisa mengatur diri kita sendiri". Buatlah diri Anda merasa nyaman dengan bersikap sedikit cuek dan jangan memasukkan "sampah" ke dalam pikiran Anda. Bagaimanapun juga Anda sudah sangat hebat dan kuat bisa sampai di titik ini! Meski tidak ada satupun orang yang tahu bagaimana Anda berjuang dan berusaha mati-matian bertahan, bukankah Sang Pencipta Maha Mengetahui? Cukuplah Ia Sebaik-baiknya Support System!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun