Nggak lama di Heritage Palace, saya langsung ke tempat destinasi berikutnya yaitu keliling Alun-alun kota Solo, sambil nikmati suasana siang hari di Benteng Vastenburg, Area pasar klewer dan Pasar Gede, nggak lupa juga beli cemal-cemil jajanan pinggir jalan yang rate harganya nggak menguras kantong.Â
Segelas air tebu dingin yang dijual dipinggiran jalan cukup untuk menyegarkan dahaga siang itu, sambil memanjakan mata menikmati banyaknya varian jajanan di Pasar Gede.Â
Meski saya transit diberbagai pusat kota dan pusat keramaian di Solo, tapi tetep nggak ada kemacetan ataupun kerumuman yang membludak seperti di Kota Bandung, semua tampak lebih lengang, mungkin karena penduduk di kota Solo memang lebih sedikit dibanding di Kota Bandung yang padat.Â
Jadi buat yang lagi nyari tempat buat sekedar menyepi, menurut saya Solo bisa jadi pilihan yang tepat buat rehat dari hiruk pikuk keramaian.Â
Waktu mulai menunjukkan pukul 14.00 wib, saya pun bergegas untuk  beristirahat dan kembali ke Hotel. Dalam perjalanan, pandangan mata saya teralihkan pada spanduk baso solo yang antriannya cukup panjang.Â
Karena penasaran, saya pun memutuskan untuk turun dan mencoba baso itu, lagi-lagi saya dibuat shock dengan harga basonya yang nggak nyampe Rp. 10.000,00.Â
"Wow ini nggak salah ya? basonya semangkok Rp. 5.000,00?"
Oke deh, karena penasaran saya pun memesan 2 mangkok baso dan 1 mangkok mie ayam dengan total semua harga Rp. 15.000,00. Awalnya saya pikir harga semurah ini, mungkin rasanya jauh dari ekpektasi, tapi ternyata saya salah! Rasanya luar biasa, melebihi ekspektasi untuk baso murah!Â
Basonya kenyal, rasa dagingnya berasa, gurih dan asin, di ditambah sambal racikan yang bikin semangkok baso itu makin nagih dilidah. Porsinya juga cukup bikin perut kenyang sampai sore.Â