Bagi Anda generasi 90an tentu Anda mengalami berbagai keseruan dibulan Ramadhan kala itu. Dimana era digitalisasi belum merambah, namun Anak-Anak kala itu memiliki banyak kenangan masa kecil bersama teman-teman yang menyenangkan dan sulit dilupakan. Berbeda dengan generasi Anak-Anak saat ini yang lebih memilih bermain gadget di rumah, Anak-Anak zaman dulu justru lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain diluar. Sampai orangtua zaman dulu kadang menakut-nakuti Anaknya dengan cerita Hantu, agar tidak terus-terusan bermain di luar rumah. Saking serunya Anak-Anak bermain sampai lupa waktu.Â
 Lalu keseruan Apa saja yang dialami Anak-Anak generasi 90an saat bulan Ramadhan? Yuk, kita kembali bernostalgia!
1. Bermain Monopoli
Kegiatan yang sering dilakukan Anak-Anak saat ngabuburit bersama teman adalah bermain Monopoli. Suatu permainan legendaris dimana para pemenang kebanyakan Adalah mereka yang bisa bertahan dengan jumlah uang dan tanah paling banyak di akhir permainan. Biasanya para pemain berebut untuk membeli kompleks G dan H, Pasalnya kompleks tersebut memiliki biaya sewa yang paling mahal, jika ada pemain yang singgah di kompleks tersebut, maka ia harus membayar biaya sewanya.Â
Keseruan permainan ini, seolah membuat para pemain merasakan benar-benar menjadi jutawan, ketika berhasil mendirikan banyak hotel dan rumah diberbagai negara. Saking serunya bermain monopoli, terkadang  waktu berlalu begitu cepat, hingga waktu berbuka puasa pun tak terasa telah tiba.
2. Mengisi Buku Ramadhan
Rajin mengikuti taraweh sampai akhir, demi memenuhi tanda tangan dan cap di buku Ramadhan. Kegiatan yang masa itu terasa membosankan, tapi saat ini begitu dirindukan. Keseruan mengantri dengan teman-teman setelah taraweh, demi berburu cap masjid merupakan masa-masa yang paling seru seusai tarawih. Imam sholat taraweh  kala itu, seolah menjadi Artis yang dikerumuni Anak-Anak yang berburu tanda tangan. Anak-Anak sangat termotivasi mengisi buku Ramadhan, karena jika terlewat satu lembar saja buku Ramadhannya kosong, itu akan mempengaruhi nilai harian Agama disekolah.
3. Sahur Keliling
Sebagian Anak laki-laki ada yang mengikuti kegiatan sahur keliling dengan orang dewasa. Dimana mereka akan keliling kampung berteriak "Sahur... Sahur" sambil menabuh sesuatu yang mengeluarkan bunyi seperti kentongan, kaleng bekas, galon bahkan panci untuk memasak yang dipakai ibunya dirumah. Â Tak lupa juga mereka mengenakan dresscode sendal jepit dan sarung yang diselempangkan dipundak. Kegiatan yang paling terasa ramai dibulan Ramadhan era 90an ini, kini sudah mulai dilupakan dengan adanya alarm di rumah masing-masing untuk membangunkan sahur.Â
4. Perang Sarung
Permainan selepas tarawih yang biasa dilakukan Anak-Anak generasi 90an. Seolah menjadi permainan wajib di bulan Ramadhan, setiap anak saling berperang dengan sarung andalannya masing-masing. Entah sejak kapan permainan ini mulai ada, namun  kala itu perang sarung seakan menjadi tradisi Anak-Anak di bulan Ramadhan yang dipenuhi canda tawa.Â
5. Menonton Acara TV Religius
Jika Anda generasi Awal 90an tentu ingat dengan serial TV ramadhan yang populer kala itu seperti Hikayat Pengembara, Lorong Waktu, Kiamat Sudah Dekat, Para Pencari Tuhan, Bajaj Bajuri Spesial Ramadhan dan masih banyak lagi. Sebelum adanya Youtube, serial yang hanya ditayangkan saat ramadhan itu seakan menjadi hiburan yang paling dinanti setahun sekali. Jalan ceritanya yang unik, seru dengan balutan humor sederhana membuat penonton sangat terhibur.Â
6. Main Petasan dan Kembang Api
Selepas sholat shubuh atau taraweh, biasanya Anak-Anak menghabiskan waktu bersama untuk bermain petasan dan kembang Api. Mereka berkumpul di halaman masjid dan mulai memainkan beberapa jenis petasan seperti petasan korek, petasan air mancur, petasan gangsing, petasan banting, dan masih banyak lagi.Â
7. Berburu Takjil di Pasar Dadakan Ramadhan
Mungkin kegiatan Ramadhan yang masih ada hingga saat ini adalah berburu takjil. Berbagai pasar Takjil dadakan biasanya berjejer di pinggiran jalan menjual aneka takjil. Â Dari mulai kolak pisang, kolak candil, kolak labu, es cendol, sop buah, gorengan, kerupuk banjur serta berbagai jajanan tradisional khas daerah masing-masing.
 8. Berbuka Puasa Bersama di MasjidÂ
Anak-anak zaman dulu  lebih aktif mengikuti berbagai kegiatan dimasjid dibanding Anak-Anak zaman sekarang. Terutama saat bulan Ramadhan tiba, Anak-anak biasanya berkumpul di masjid untuk mengadakan kegiatan takjil bersama. Menu takjil yang berbeda setiap harinya menjadikan Anak-Anak tertarik untuk berbuka puasa di masjid demi mendapat takjil gratis. Â
9. Membuat Kue Kering Lebaran
Kegiatan ini biasanya  dilakukan menjelang hari raya. Anak-anak perempuan sibuk membantu ibunya untuk membuat kue-kue kering yang akan disajikan saat hari raya. Kue-kue yang bagus akan disusun didalam toples kemudian ditutup rapat dan hanya boleh dihidangkan saat lebaran tiba, sementara kue-kue yang tampak gosong akan dimakan sebagai menu takjil untuk berbuka puasa.Â
10. Takbir Keliling
Setelah satu bulan penuh berpuasa, kegiatan takbir keliling merupakan kegiatan puncak yang sangat dinantikan. Mengelilingi jalanan sambil bertakbir "Allohu Akbar.... Allohu Akbar..." seraya menabuh bedug. Di Beberapa daerah beberapa pemuda dan Anak-Anak bertakbir sambil membawa obor dan konvoi mengelilingi kampung-kampung kecil. Semaraknya menyambut Idul Fitri terasa sangat meriah dan  menyenangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H