Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Penulis Poem, Eduparenting, Trip, dan Ghost Story. Sangat Menyukai Traveling dan Dunia Literasi Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Agar Sarapan Nasi Tidak Bikin Kantuk

16 Maret 2023   10:08 Diperbarui: 16 Maret 2023   10:44 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menu  sarapan mayoritas penduduk di Indonesia, biasanya tidak lepas dari hidangan nasi, seperti nasi goreng, nasi kuning maupun nasi uduk. Terkadang makanan yang terlalu tinggi karbohidrat, cenderung membuat tubuh lebih mudah merasa ngantuk dan lemas. Hal ini disebabkan karena nasi memiliki nilai indeks glikemik yang tinggi yang bisa menyebabkan tubuh beraksi karena perubahan kimia dalam sistem pencernaan. Indeks glikemik adalah standar yang dipakai untuk mengukur seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula di dalam darah. 

Namun meskipun makan nasi saat sarapan bisa membuat kadar gula dalam darah naik, bukan berarti nasi tidak boleh dikonsumsi sama sekali. Anda tetap bisa mengkonsumsi nasi, tanpa merasa khawatir jadi mengantuk. Lalu bagaimana caranya? Simak Tips berikut!

1. Kontrol Asupan Nasi

Rata-rata tubuh memerlukan 45-60gram karbohidrat untuk sarapan. Porsi itu setara dengan satu porsi nasi  atau dua helai roti tawar. Usahakan untuk mengontrol asupan nasi dengan membatasi porsi yang dikonsumsi. Sebaiknya konsumsilah makanan sesuai kebutuhan gizi yang dianjurkan, jangan terlalu berlebihan karena selain bisa menimbulkan kantuk setelah sarapan, tubuh juga akan lebih mudah merasa lapar. Hal ini disebabkan karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh terlalu banyak sehingga memicu kenaikan gula dalam darah. Semakin cepat gula dalam darah naik, maka akan semakin cepat pula gula dalam darah merosot drastis dan menyebabkan tubuh menjadi cepat lemas dan merasa lapar lagi.   

2. Konsumsi Nasi Hitam dan Nasi Merah

Nasi hitam dan nasi merah mengandung indeks glikemik yang lebih rendah daripada nasi putih. Oleh karena itu nasi ini sangat cocok dijadikan menjadi menu sarapan. Anda bisa mencoba membuat menu sarapan nasi uduk dengan mengganti jenis beras putih dengan menggunakan beras merah atau beras hitam. Beras merah dan beras hitam juga mengandung lebih banyak serat, sehingga cocok bagi Anda yang sedang menjalankan pola diet. 

3. Minum Air Putih lebih banyak

Perbanyak minum air putih terutama dipagi hari. Berdasarkan penelitian, minum air putih saat pagi hari memiliki banyak manfaat diantaranya adalah menstabilkan sistem limfantik yang berpengaruh untuk imunitas tubuh serta dapat melancarkan organ pencernaan. Selain itu, minum air sebelum sarapan juga dapat membantu mengurangi asupan kalori serta meningkatkan perasaan kenyang. Jadi minumlah air putih setidaknya 30 menit sebelum Anda menyantap sarapan, agar nafsu untuk makan nasi dalam porsi banyak berkurang karena merasa kenyang. 

4. Berjalan kaki setelah makan Nasi

Jika Anda merasa mengantuk setelah sarapan nasi, maka cobalah untuk berjalan kaki selama 20 menit. Karena aktivas fisik yang Anda lakukan bisa meningkatkan kadar energi dalam tubuh dan mengusir rasa kantuk. Tapi untuk melakukan aktivitas fisik  setelah sarapan, Anda perlu mengambil jeda waktu, agar perut tidak bersaing untuk memperebutkan energi dengan otot.  Idealnya Anda perlu menunggu selama 30 menit- 1 jam untuk melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga ringan. 

5. Konsumsi lebih banyak Protein dan Serat

Tak hanya karbohidrat, untuk menyeimbangkan kebutuhan gizi dipagi hari, tubuh memerlukan asupan 25% protein dan 50%  serat. Protein bisa didapat dari telur, ikan ataupun ayam. Serat bisa didapat dari sayuran dan buah-buahan. Jika Anda ingin memilih  nasi sebagai menu sarapan, maka Nasi Kuning bisa menjadi pilihan menu yang seimbang, dimana didalamnya terdapat kandungan karbohidrat, protein dan serat yang dibutuhkan tubuh. Dalam satu porsi nasi kuning biasanya terdapat lauk seperti  ayam atau telur serta urap dan lalapan segar. Untuk menyeimbangkannya dengan kebutuhan gizi, Anda bisa mengontrol  porsinya dengan mengurangi takaran nasinya dan menambahkan jumlah sayurannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun