Sebagai seorang ibu yang memiliki kesibukan yang seakan tiada henti dan tiada hari libur, terkadang membuat anda terbeban dalam mental. Anda terkadang kehilangan waktu untuk merawat diri sendiri. Â Hal yang wajar dan manusiawi untuk meluangkan waktu sejenak "Me Time" demi menghibur diri. Setiap orang memiliki cara berbeda-beda untuk kembali mematik semangat. Ada yang pergi berlibur, berkumpul dan bercerita dengan teman-teman, ada juga yang merasa cukup bermain dengan anak-anak dirumah. Lakukanlah jika itu bisa membuat anda kembali semangat. Stop memberi anggapan negatif pada para ibu yang mencoba bahagia dengan caranya. Biarkan mereka mengisi kembali energi mentalnya dengan membahagiakan diri. Karena perasaan ibu yang bahagia bisa menjadikan seisi rumah berbahagia.
Pentingnya Kerjasama Suami Istri dalam Mendidik Anak
Ketidakkompakan pasangan suami istri mungkin adalah sesuatu yang wajar. Namun jika salah satunya terlalu banyak menuntut tentu akan membuat pasangan merasa tertekan. Apalagi tuntutan perihal mendidik anak. Sebagai pasangan perlu adanya kerjasama dalam menerapkan pola asuh anak. Karena sejatinya mendidik anak bukan hanya tugas seorang Ibu, tapi juga Ayah.
Dukungan Sekitar
Dukungan dan apresiasi dari lingkungan sekitar sebenernya sangat penting, tapi terkadang realita tidak sejalan dengan teori. Saat menerapkan pola parenting, tentu kita mengharapkan dukungan besar dari lingkungan keluarga. Tapi jika anda tidak memperolehnya, maka jadilah pribadi yang lebih kuat. Jadilah ibu yang bisa tetap kuat meski tanpa dukungan. Abaikan kontra yang seringkali terjadi di keluarga besar. Ingat bahwa setiap keluarga mempunyai ilmu parenting yang berbeda. Tak perlu memaksakan diri menerapkan pola parenting yang sama jika itu membuat mental anda down.
Kelola Manajemen Emosi
Manajemen emosional adalah kemampuan untuk mengelola emosi agar tidak mengambil alih perilaku. Banyak orang berpikir bahwa emosi tidak dapat dikendalikan karena merasa itu adalah reaksi biologis seperti rasa lapar atau sakit, kendati demikian kita bisa belajar mengekspresikan emosi dengan benar. Salah satu cara yang bisa anda lakukan adalah dengan instruksi mandiri, rubah pola pikir terkait sesuatu yang memicu kemarahan anda, tegaskan pada diri bahwa perlukah anda marah terkait hal yang terjadi? Cobalah untuk berpikir lebih tenang dan rasional saat emosi. Pikirkan dampak buruknya bagi orang-orang sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H