Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Penulis Poem, Eduparenting, Trip, dan Ghost Story. Sangat Menyukai Traveling dan Dunia Literasi Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Ibu Tantrum Beresiko Gangguan Mental

10 Maret 2023   17:55 Diperbarui: 10 Maret 2023   18:02 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilah Tantrum kerapkali dihubungkan dengan sikap emosional yang biasa terjadi pada anak- anak. Tantrum terjadi karena anak-anak memiliki keterbatasan dalam mengekspresikan emosi dengan kata-kata, sehingga mereka biasanya menunjukkan emosinya dengan cara menangis kencang, mengamuk bahkan hingga melempar barang.

Meski Tantrum sering terjadi pada anak-anak dibawah usia 2 tahun, namun tak menutup kemungkinan Tantrum juga bisa terjadi pada orang dewasa. Jenis tantrum pada orang dewasa dikenal dengan istilah Meltdown. Pada beberapa kasus, orang dewasa yang melakukan Tantrum bisa meluapkan amarahnya dengan perilaku agresif, seperti merusak barang, membentak, mengomel hingga melukai orang lain.

Para Pakar menganggap bahwa Tantrum pada orang dewasa merupakan perilaku yang muncul karena kurangnya kemampuan beradaptasi dengan lingkungan terhadap situasi tertentu. Saat beranjak dewasa, orang perlu mengembangkan kemampuannya untuk mengungkapkan kemarahan dengan baik, dan bukan melalui tindakan yang mengganggu. Jika kemampuan itu tidak berkembang, orang akan mudah mengalami Tantrum seperti masa kanak-kanak.

Di lihat dari gejalanya,  Tantrum pada orang dewasa cenderung dialami wanita, khususnya para Ibu yang  rentan terhadap kondisi emosi yang labil. Kelelahan dalam mengurus rumah tangga, mendidik anak, belum lagi dibarengi dengan tuntutan masalah ekonomi bisa memicu para ibu  mengalami Tantrum (Ledakan Emosi).

Gejala tantrum yang biasanya dialami para ibu beragam, mulai dari melampiaskan amarah pada si buah hati, hingga menangis dan melukai  diri. Dilansir dari theasianparent.com Tantrum pada orang dewasa bisa sangat berbahaya, sebab orang dewasa memiliki kekuataan serta pikiran yang lebih dibandingkan anak-anak.  Jika dibiarkan Tantrum pada orang dewasa bisa mengarah pada gangguan kesehatan mental yang serius seperti bipolar, depresi dan kecemasan.

Lalu bagaimana mengatasi gejala tantrum pada ibu?

Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengendalikan tantrum pada ibu :

Komunikasikan dengan pasangan

Komunikasi dalam hubungan pernikahan adalah satu hal yang paling penting. Jika keduanya kesulitan membangun komunikasi, maka akan membuat rumah tangga kurang harmonis. Sebagai pasangan anda bisa mencoba memberi dukungan dengan mendengarkan keluh kesahnya. Hal apa yang dirasa memicu stress, bisa anda diskusikan bersama dan mencari solusi yang baik.

Luangkan Waktu untuk "Me Time"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun