"Nggak ada apa-apa kok, Yah! Rencana pernikahan aku sama Radit, tetap berjalan kayak semula! Kita bakal nikah di bulan November!"
Seburat senyumannya nampak diwajah Ayah "Syukurlah!" Sekarang bulan apa ya, Ta?"
Selintas aku melihat ke arah kalender yang tergantung dekat tempat tidur Ayah "21 Mei Yah..."
 " Masih 6 bulan lagi ya?" Ayah menarik napas panjang. Tatapan Mata Ayah tampak penuh kecemasan.
"Kenapa Yah?"
"Nggak, Ayah takut nggak keburu!" Ayah tersenyum getir.
Airmata meleleh dipipiku. Dadaku rasanya sesak. Aku ingin menunjukkan bahwa aku baik-baik saja. Tapi rasanya sulit.
 "Ayah jangan ngomong gitu! Ayah pasti sembuh! Ayah pasti berumur panjang sampai Gita punya Anak Cucu!!!"
 "Iya... Aamiin!" Ayah tersenyum, sebuah senyuman yang terasa menyakitkan di hatiku.  "Kalau gitu tolong ambilin Ayah kertas sama pulpen!"
"Buat apa Yah?" tanyaku sedikit bingung.
"Ayah mau nulis nama-nama teman ayah yang mau di undang!"