Tindakan sederhana seperti itu bisa membuat perhatiannya teralih dan ia pun akan merasa Anda memahami perasaan sedihnya. Karena sebenarnya sikap temper tantrum itu muncul karena orangtua kurang memahami perasaan anak.Â
Ajarkan anak untuk mengatasi kemarahannya
Jangan pernah menuruti semua hal yang diinginkan anak pada saat itu juga. Karena jika kita mengikuti keinginannya saat tantrum, ia akan terbiasa menganggap bahwa dengan melakukan aksi tantrum semua keinginannya akan terpenuhi.Â
Sesekali abaikan keinginannya dan alihkan perhatiannya, serta coba sampaikan padanya bahwa ia akan mendapatkan keinginannya jika ia bersikap baik. Â
Jangan dibantah dan dibentak
Ketika anak Anda tantrum, hindari berargumentasi atau mencoba menjelaskan tindakan anak tersebut. Sebab, anak yang tantrum tidak akan mengerti atau mendengar apa yang Anda katakan.Â
Cobalah bersikap tenang dan lembut, berilah ia sentuhan di kepala dan cobalah memeluknya dengan penuh kasih sayang. Setelah emosinya mereda barulah ajak ia bicara dan berikan ia penjelasan dengan bahasa yang bisa ia pahami.
Itulah 6 tips yang dapat Anda lakukan ketika anak Anda mengalami tantrum.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H